Betul, yang sering kita lihat di media sosial, salah satunya instagram, di mana influencer membantu mempromosikan sebuah produk ataupun jasa. Rupanya, hal ini juga ada di dunia penulisan, lho.
Ikut merasakan, ketika pertengahan tahun 2024 ini mendapatkan email permohonan kerja sama dari perusahaan besar yang merupakan industri Education Management.
Utusan yang dikirim perusahaan untuk menghubungi saya, dari awal sudah me-notice, bahwa mengenal saya dari Kompasiana, di mana perusahaan ini melihat performa penulisan saya pada satu bidang terkait dunia literasi dan pendidikan, yakni dunia buku.
Perusahaan ini menawarkan kerja sama dengan sangat hormat sekali, dari mulai menjelaskan secara detail kerja samanya, berdiskusi hal apa saja yang sekiranya bisa diterima atau perlu dinegosiasi, hingga ikatan lebih lanjut di waktu yang akan mendatang. Paling mengejutkan adalah ketika perusahaan ini benar-benar mengikuti apa yang saya inginkan dan memberi keleluasaan, seperti dari judul yang saya buat, proses penyelaman materi dan waktu penulisan yang mengikuti jadwal saya, dan tidak membatasi kreativitas dalam menulis.
Kerja sama ini mengarah pada sebuah produk dan penulisan, semua berkaitan dengan buku dan perbukuan. Namun, karena saling menghargai dan adanya privasi, saya tidak bisa memberi tahu detail mengenai produk dan perusahaannya.
Apa yang membuat perusahaan bisa tertarik dengan tulisan kita?
Perusahaan sendiri memiliki pangsa pasarnya masing-masing (entah untuk promosi ataupun sekedar memperkenalkan bagian/isi produk). Selain bidang yang tetap, ada juga keahlian, gaya penulisan, dan branding yang dilirik dari si penulis. Lagi-lagi, mereka tidak melirik pada banyaknya jumlah tulisan yang sudah dihasilkan.
1. Bidang yang tetap
Perusahaan berdiri tentu dengan bidang yang spesifik. Begitu pula ketika mereka mengajak seseorang untuk bekerja sama dengannya, yakni mencari yang fokus pada bidangnya (sama atau selaras).
Kalau dalam dunia penulisan/media, kita biasanya melekat dengan sebutan 'topik/kategori', yang secara terus-menerus membahas pada 1 kategori saja.
Topik/kategori inilah yang suka dilirik perusahaan. Jikalau sama dan perusahaan 'srek', maka penawaran sering kali datang tak terduga.
