Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Antara Beli Buku Online dan Offline, Mana yang Paling Menguntungkan?

30 September 2024   10:06 Diperbarui: 30 September 2024   12:54 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Membeli' tak pernah lekang dari untung dan rugi. Sekali pun sudah hati-hati dan teliti, terkadang masih turut kecolongan dengan barang yang jauh dari ekspektasi, entah dari sisi harga ataupun kondisi barang yang tidak sebanding.

Begitu pun dalam dunia perbukuan, 'membeli buku' rawan dari pembajakan dan rawan ketidakjujuran. Pasalnya, sebagian besar pembaca turut mencari alternatif untuk mendapatkan harga buku yang lebih murah, dibanding dengan membelinya di official store penerbit yang harganya terbilang masih cukup mahal.

Alternatif yang biasanya menjadi favorit pembaca untuk berburu buku murah adalah pasar buku, di mana harga-harga buku yang ditawarkan jauh lebih nyaman dikantong, pilihan kondisi bukunya juga bisa dipertimbangkan, mau baru ataupun bekas. Kalau soal harga, di pasar buku bisa leluasa nego sampai deal.

Sayangnya, alternatif ini kerap dimanfaatkan oknum untuk memasarkan buku bajakan. Banyak pembeli yang masih awam tertipu dengan kondisi ini karena ketidakjujuran penjual sekaligus pengedar buku bajakan.

'Pembajakan' dan 'Ketidakjujuran' dalam usaha perbukuan adalah satu kesatuan yang saling melengkapi.

Mengapa demikian? Perlu kamu ketahui, dua hal ini datang dari pembajak. Ketika buku bajakan diedarkan, terdapat beragam model seller yang turut menarik pembeli dengan bermacam rupa. Dari mulai memberikan embel-embel 'Premium', 'Repro', 'Baru, Segel', hingga berani menutupi (berbohong) jika ditanya akan kondisi. Tidak lain tidak bukan, semua demi sebuah keuntungan.

Terlebih, di era yang makin berkembang, pasar buku mulai menjamur secara online, dan pembaca bisa jauh lebih mudah untuk berburu buku murah. Lagi-lagi, kemudahan ini juga kerap dijadikan ladang oleh pembajak untuk menyebarluaskan buku bajakan.

Antara membeli buku secara online ataupun offline, kondisi baru ataupun bekas, agaknya kini menjadi sulit untuk dibedakan. Beberapa rekan sempat ada yang mengungkap, jika membeli buku secara langsung / offline terkadang suka dibohongi soal kondisi dan ditembak soal harga, tetapi jika membeli buku secara online juga terkadang sulit membedakan mana buku original / bajakan hingga toko buku mana yang bisa dipercaya.

Pertimbangan dalam Memilih Metode Belanja Buku

Secara sederhana, ketika mau membeli buku di era saat ini memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, supaya tidak tertipu dan bisa beruntung mendapatkan buku original berkualitas, yakni dari mulai sisi lokasi, track record toko, harga, dan kondisi. Berikut penjelasan detailnya:

1. Pertimbangan Beli Buku dari Sisi Lokasi

- Offline:

Secara toko fisik, lokasi menjadi pertimbangan pertama ketika ingin membeli buku. Apakah jaraknya terjangkau untuk bisa berkunjung ke toko buku yang kita inginkan?

Namun, kebanyakan pembaca ketika ingin memburu buku hanya sebatas mengukur dari sisi jaraknya saja, padahal ada hal lain yang penting untuk diperhatikan, yakni 'dominasi pasar'.

Lokasi pasar buku mempunyai dominasi (kondisi) tertentu dan tidak sama rata. Seperti, ada pasar yang ketika dijelajahi ternyata hanya mengkhususkan pada penjualan buku tertentu saja, seperti khusus buku bekas saja, khusus buku bajakan, hingga dalam kondisi campuran.

Selain itu, ada juga yang dalam satu pasar mencakup kondisi campuran, namun terbagi dalam 'blok & lantai pasar', misalnya seperti Blok B, sepanjang blok ini dipenuhi dengan penjual buku bekas, dan Blok C didominasi oleh penjual buku bajakan.

Pertimbangan sisi lokasi fisik inilah yang terkadang menuntut kita sebagai pembaca dan pembeli harus jeli.

Kemudian, yang biasanya menjadi bahan pertimbangan dari sisi lokasi fisik adalah waktu dan ongkos. Bagi pencinta buku mungkin tidak keberatan dengan dua hal ini, namun bagi yang membutuhkan buku dengan segera biasanya akan sangat dipertimbangkan, di mana ketika memburu buku mesti meluangkan waktu yang tidak sedikit, belum lagi ada perhitungan tambahan dari sisi biaya diluar dari pembelian buku.

- Online:

Secara toko online, lokasi juga menjadi penentu pembaca/pembeli untuk berbelanja buku.

Di marketplace, dalam satu judul buku yang kita cari, akan keluar rekomendasi dari beberapa toko, dan ketika ingin membelinya kebanyakan pembeli bukan hanya melihat dari sisi rating saja, melainkan juga lokasi dan jaraknya, apakah terjangkau dengan lokasi rumah?

Selain jarak yang menentukan harga ongkos kirim, pembeli biasanya mempertimbangkan 'kebutuhan', apakah sedang butuh cepat untuk beberapa keperluan? Atau sedang santai-santai saja ingin sekedar membeli?

Jikalau, sedang butuh cepat tentu direkomendasikan memilih jarak toko yang paling dekat. Namun, jika sedang santai-santai saja mau jarak yang jauh sekalipun mungkin tidak menjadi masalah (terlebih bisa menggunakan voucher gratis ongkir) dan biasanya pembeli akan menilai dari sisi lainnya seperti rating.

Pengalaman ketika menemukan customer yang butuh buku cepat, biasanya memilih menggunakan ojek online atau pengiriman express. Namun, ada juga customer yang berada di luar daerah dan butuh buku dengan segera, sayangnya 'tidak sabaran' dan 'maksa' alias meminta buku segera dikirim supaya cepat sampai. Dari sisi penjual sendiri biasanya buku akan diserahkan ke ekspedisi di hari yang sama atau +1 hari, begitu diserahkan tanggung jawab pun beralih ke pihak ekspedisi, cepat atau lambatnya pengiriman tergantung dengan banyaknya muatan barang yang ada digudang ekspedisi. Sayangnya, dalam hal ini banyak pembeli yang tidak memahami dan kerap menyalahkan pihak penjual hingga berdampak pada rating.

Jadi, selain jarak dan lokasi, 'kebutuhan' juga wajib dipertimbangkan, kalau butuh buku cepat utamakan jarak toko terdekat, walau mungkin harga jauh lebih tinggi tetapi tidak perlu menunggu lama.

2. Pertimbangan Beli Buku dari Track Record Toko

- Offline:

Setelah lokasi, salah satu langkah pasti yang membantu kita dalam mempertimbangkan beli buku secara offline adalah track record toko alias mencari tahu dari mulai kondisi pasar hingga toko bukunya melalui mesin pencarian ataupun media sosial.

Dalam mesin pencarian ataupun media sosial, biasanya terdapat beberapa ulasan hingga rating dari pengunjung. Lihat dari dua sisinya, yakni rating terendah beserta ulasannya dan rating tertinggi juga beserta ulasannya, dari sini bisa dicoba untuk bandingkan hingga membuat prediksi plus minusnya (soal harga dan kondisi pasar) jika memang benar akan berkunjung langsung ke toko fisik.

- Online:

Pertimbangan beli buku secara online utamanya adalah melihat track record toko dari sisi banner, rating, dan komentar, baik per produk ataupun penilaian toko (keseluruhan).

Biasanya, toko buku original akan memasang banner / catatan pembuka yang memberikan keterangan mengenai kondisi atau dominan produk buku yang dijualnya (original / second). Lalu, perhatikan juga rating dan ulasan pada beberapa produknya untuk memastikan masalah kondisi hingga packing, karena biasanya terdapat pembeli yang meninggalkan jejak dengan memberikan ulasan dan tak segan melampirkan bukti foto.

Dalam hal ini, yang perlu dihindari adalah 'embel-embel star seller & best seller'. Meski toko memiliki penilaian dan koleksi buku bagus, tidak menjamin buku yang dijualnya original.

Jadi, cek secara teliti dan lengkap, perhatikan juga foto dan deskripsi produknya. Toko buku yang hanya menjual produk original, biasanya menaruh logo hingga hologram pada foto produk yang menandakan buku tersebut original dan hasil jepretan mandiri. Kemudian, cek deskripsinya, toko buku original pasti akan memaparkan kondisi buku secara jelas, dari mulai cover, jumlah halaman, kondisi, hingga masalah pengemasan dan pengiriman.

Hindari toko buku yang hanya menyertakan 1 atau 2 kata pada deskripsi, seperti 'buku baru, segel', 'buku premium', 'buku repro', 'buku non-ori', 'segelan'. Kata tersebut merupakan iming-iming dari buku bajakan. Jangan pernah ragu untuk menanyakan kondisi bukunya ke penjual melalui chat.

3. Pertimbangan Beli Buku dari Sisi Harga

- Offline:

Membeli secara offline lebih sering ditakutkan oleh pembeli, karena harga yang kerap ditembak si penjual dan karena tidak pandai / gengsi soal tawar-menawar.

Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah cek harga terlebih dahulu melalui web resmi penerbit, mesin pencarian google, hingga marketplace. Setelah itu, bandingkan dan jangan lupa untuk membedakan harga, antara kisaran 'buku baru original', 'buku original bekas', dan 'buku bajakan'. Ketiga kisaran harga tersebut sangatlah berbeda, maka sangat diperlukan untuk cek terlebih dulu jika memang ingin membelinya secara langsung.

Trik supaya tidak tertipu oleh penjual adalah 'to the point' bertanya "ini buku original atau bajakan?", dari pertanyaan ini kesampingkan dulu soal harga, perhatikan mimik wajah si penjual. Penjual bajakan biasanya terlihat gagap kalau diberi pertanyaan ini, namun ada juga yang tidak mau kontak mata dan cuek saja menyebut bukunya original tapi dengan kata 'buku baru, nih lihat aja masih disegel'. Padahal 'buku baru' yang dikatakan hanya iming-iming belaka.

- Online:

Secara online, soal harga bisa jauh lebih mudah untuk dibandingkan, karena ketika judul buku yang kita cari keluar ada kisaran harga yang tidak jauh berbeda. Namun kepastian harga originalnya berapa, bisa dicek melalui web / official store resmi penerbit.

Dari sisi harga, membeli buku secara online tetap harus diperhatikan dari sisi kondisi yang bisa dicek melalui foto produk, deskripsi, dan track record toko.

4. Pertimbangan Beli Buku dari Sisi Kondisi

- Offline:

Dari sisi kondisi, membeli buku secara langsung ke toko fisik jauh lebih leluasa, karena bisa memperhatikan detail bukunya secara langsung. Kalau ke official store penerbit tentu sudah tidak perlu diragukan lagi keasliannya, namun jika membelinya di pasar buku ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya tidak kena tipu, yakni dari mulai cek bagian cover (cetak timbul / emboss), kualitas cetakan tulisan, perekat dan kertasnya, hingga hologram.

Jangan segan untuk memegangnya, buku original sudah terlihat dari bagian covernya yang dominan cetak timbul / emboss, ilustrasi dan tulisan jelas, dan hologram. Sebagian besar buku juga ada yang menggunakan hardcover, jadi sangat mudah untuk dibedakan. Kemudian, cek bagian kertas, perekat, dan tulisannya, pada buku original finishingnya sangat rapih dan kokoh, sedangkan buku bajakan (secara keseluruhan bernuansa hitam-putih sekalipun jika ada foto didalam buku) terlihat banyak bayang-bayang dan bintik hitam fotocopyan pada bagian tulisannya.

Selain itu, lihat pada bagian segelnya, buku bajakan dominan menggunakan plastik OPP yang menjadi iming-iming 'buku segelan'. Namun, jika ada yang menggunakan segel seperti terlihat 'resmi' tapi masih kurang meyakinkan, maka jangan asal beli, bisa bertanya dulu dan jangan ragu 'benar buku original atau bajakan?'.

- Online:

Dari sisi kondisi, secara online bisa dilihat melalui foto produk dan detail deskripsi kondisinya, jika ragu atau kurang jelas jangan segan untuk bertanya ke penjualnya, meminta ulang untuk diperlihatkan bagaimana kondisi detailnya dari mulai cover hingga isi buku. Jika ada ulasan diproduknya, bisa dilihat untuk mempermudah proses pengecekannya.

Jadi, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Baik membeli buku secara online ataupun offline, sama-sama memiliki plus minus dan sama-sama perlu memperhatikan detailnya dari mulai lokasi, harga, dan kondisi.

Dari sisi lokasi, intinya adalah pertimbangkan masalah jarak, keluangan waktu, dan kebutuhan. Meski terdapat gratis ongkir dan beragam voucher lainnya yang menguntungkan, tetap dahului kebutuhan, jika butuh cepat maka pilih toko buku yang terdekat. Jangan sampai karena tergiur harga murah dan ragam diskon, jadi mengesampingkan kebutuhan yang berakibat keterlambatan, hingga memunculkan masalah baru dan merugikan penilaian penjual.

Dari sisi harga, kuncinya adalah riset 'harga buku original' dan ketika mulai mencari bukunya baik secara langsung ataupun online segera bandingkan dengan hasil riset harganya.

Dari sisi kondisi, baik membeli secara online ataupun offline sama-sama membutuhkan pengecekan produk yang detail. Namun, secara garis besar, membeli buku secara offline lebih menguntungkan dari sisi kondisi karena bisa langsung mengecek dan meraba fisik bukunya. Sedangkan, online membutuhkan track record yang lebih detail secara keseluruhan untuk memastikan dan mendapat buku dengan kondisi original berkualitas.

Baik membeli online ataupun offline, keduanya direkomendasikan untuk track record terlebih dulu. Hal ini penting guna meminimalisir 'kesalahan', dari mulai pembajakan, penipuan, hingga ketidakjujuran penjual.

Semoga ulasan ini bermanfaat dan bisa menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia buku yaa. Salam literasi, semoga sehat-sehat selalu untuk kamu yang lagi membaca artikel ini.

Penulis: Dina Amalia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun