Memang, buku digital lebih praktis, tetapi kepraktisannya belum mampu menggantikan buku fisik yang bisa lebih berumur panjang, fisiknya juga tidak membuat mata capek.
Bagi sebagian masyarakat, ada yang masih enggan menggunakan buku digital, entah karena merasa kurang puas hingga terganggu dengan notifikasi dan cahaya.
Saya sempat mendengar langsung alasan mengapa buku fisik masih dicintai sekalipun memiliki kondisi bekas dan lawas, yakni diungkap oleh dosen ilmu hukum yang pada saat itu sedang mengajar di kelas, di mana beliau membeberkan bahwa buku fisik itu lebih melekat dengan pembacanya, si pembaca bisa dengan bebas mencoret, menandai, dan membaca berulang kali. Beliau juga mengungkap, bahwa kesenangan memiliki dan membaca buku fisik tidak bisa diungkap dengan kata-kata, "ya memang suka aja".
Sedangkan, dari sisi pelanggan yang sering saya temui, kebanyakan mengungkap kalau buku fisik itu bisa dikoleksi, seperti salah satunya genre komik, yang kalau dikoleksi pasti memiliki seri dan dari seri inilah ada beragam warna, nomor, dan corak cover yang saat dipajang membuat rak terlihat cantik, jadi seperti ada rasa satisfied.
2. Beberapa ranah / lembaga masih mewajibkan penggunaan buku
Beberapa ranah / lembaga masih atau bahkan tidak akan meninggalkan buku fisik, seperti sekolah, universitas, perpustakaan, kantor, dan sebagainya. Terlebih di ranah pendidikan, pasti terdapat perpustakaan di dalamnya.
Sekalipun sudah berdampingan dengan versi digital, buku fisik masih eksis terpajang di rak-rak perpustakaan.
Sering sekali saya bertemu dengan customer yang datang dari perpustakaan dan sekolah-sekolah, sekali membeli bukan main jumlahnya, langsung banyak alias diborong, padahal kondisinya dominan bekas.
Biasanya, mereka membeli buku di kategori yang sama, entah untuk mengisi rak atau kebutuhan ajar, seperti pada saat itu ada yang memesan khusus di kategori buku agama, hingga ada juga yang membeli khusus di kategori buku pelajaran dengan tahun terbit dan dari penerbit tertentu.
Poin inilah, yang membuat bisnis buku juga terus hidup. Tidak mesti memesan dengan jumlah yang banyak, ada juga siswa / mahasiswa / guru / dosen yang suka saya temui bolak-balik membeli buku untuk kebutuhan mata pelajaran di tahun ajar baru, atau kalau dari siswa kadang beli untuk sekedar mengganti buku perpustakaan yang rusak, hingga untuk keperluan lainnya.
3. Menjadi alternatif buku murah
Buku fisik bekas biasa dijadikan sebagai alternatif jikalau buku versi baru originalnya memiliki harga mahal. Buku bekas memang dikenal aman di kantong, khususnya untuk siswa dan mahasiswa.
Buku bekas juga menjadi alternatif jika ada buku-buku tertentu yang sudah tidak naik cetak lagi, biasanya orang-orang akan mencari versi bekasnya sekalipun memiliki kondisi yang sudah lawas atau usang.