Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

"Art Therapy", Pemanfaatan Seni Visual untuk Kesehatan Mental

12 September 2024   14:05 Diperbarui: 12 September 2024   15:57 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pexels/Ravikant (Ilustrasi Art Therapy)

Jika biblioterapi memanfaatkan buku untuk mengatasi permasalahan psikologis / kecemasan. Maka, ada juga pemanfaatan kreativitas untuk mengoptimalkan kesehatan mental, yaitu Art Therapy.

Pernahkah kamu mendengar Art Therapy? Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan pemanfaatan kreativitas yang satu ini, namun bagi sebagian yang lain hanya sekedar mengetahui bahwa kreativitas khususnya menggambar adalah hobi dan dijalankan oleh seseorang yang memiliki skill hingga profesional.

Art therapy dikenal sebagai salah satu terapi yang memanfaatkan seni untuk memulihkan kecemasan. Terapi ini bermula dari kreativitas dalam bentuk gambar, seperti membuat sketsa, menggambar, mewarnai, melukis.

Sebelum lebih jauh, mewarta dari healthline, art therapy telah diperkenalkan sejak pertengahan tahun 1900-an. Di era ini, art therapy telah terbukti ampuh membantu banyak orang dalam mengatasi beragam gejala kesehatan mental.

Seni sebagai Terapi

Melansir dari Mindletic, pada tahun 1977, Adrian Hill menjadi orang yang pertama kali mengakui bahwa menggambar mempunyai manfaat ampuh, yakni terapeutik.

Hal ini ia rasakan ketika tinggal di Sanatorium dan sedang dalam proses penyembuhan, di mana saat itu ia memulai aktivitas dengan membuat sketsa sederhana dari apa yang ia lihat di sekelilingnya, hingga terus berkembang menjadi gambar sempurna dan memberikan dampak baik untuk kondisi kesehatannya. Kemudian, ia sangat yakin bahwasannya 'menggambar' telah berkontribusi untuk kesembuhan dirinya.

Jika ditinjau dari perspektif terapeutik, kreativitas/kegiatan menggambar sendiri bisa disajikan sebagai bentuk dari 'proses pemulihan diri', di mana terdapat aspek pikiran dan juga kepribadian yang sedang terpendam, dan bisa terlihat kembali atau diekspresikan melalui menggambar.

Dengan kata lain, terapi ini dapat menunjukkan bahwasannya menggambar, mewarnai, ataupun melukis mampu membantu diri kita untuk mengekspresikan perasaan yang menyakitkan, yang terpendam, yang mungkin sangat sulit jika diungkap menggunakan kata-kata.

Terapi ini, menyoroti satu hal penting yang dianggap sebagai pemulihan, yakni dalam menjalani proses menggambar kita bisa bebas-leluasa menuangkan semua yang kita pendam tanpa adanya instruksi atau skema (batasan) mengenai cara atau apa saja yang harus kita gambar.

Proses inilah dikenal sebagai pendamping untuk refleksi pola pikir, yang memberikan peluang untuk penyembuhan dan pertumbuhan.

Menggambar untuk Kesehatan Mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun