Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Mengenal "Bibliotherapy", Terapi Membaca Buku untuk Kesehatan Mental

2 September 2024   19:03 Diperbarui: 3 September 2024   20:41 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pexels/Mikhail Nilov (Ilustrasi Biblioterapi)

'Terapi' umumnya identik dengan proses pengobatan yang dilakukan seseorang untuk memulihkan gangguan kesehatannya dan biasanya akan dipandu/dibimbing oleh ahli profesional (terapis). Sebelum menjalani terapi, tentu sudah lebih dulu melakukan beberapa rangkaian pemeriksaan hingga adanya sebuah diagnosis.

Namun, pernahkah kamu mendengar bahwa ada terapi yang dapat dilakukan secara mandiri tanpa adanya bimbingan hanya dengan sebuah benda yang kita miliki dan mudah didapatkan?

Terapi tersebut adalah biblioterapi, di mana seseorang memanfaatkan buku untuk mengatasi permasalahan secara psikologis, seperti kecemasan hingga depresi yang dialami dirinya. Kemudian, terapi ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang sangat aware terhadap kesehatan mental dirinya dan paham/menyadari hal apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang sedang/akan terjadi.

Lebih mendalam lagi, mewarta dari Very Well Mind, biblioterapi merupakan sebuah bentuk 'terapi seni kreatif' yang memanfaatkan literatur (buku, bahan bacaan) untuk membantu mengoptimalkan kesehatan mental. Buku menjadi alat yang terbilang sangat ampuh untuk bisa memahami/mempelajari pengalaman diri sendiri, sehingga biblioterapi dikenal hangat sebagai terapi membaca dan terapi bercerita untuk menubuhkan wawasan, rasa kasih sayang, dan rasa empati yang jauh lebih besar dengan mengeksplorasi ragam cerita yang berkaitan dengan pengalaman diri sendiri.

Namun yang perlu digarisbawahi, buku dan terapi disini, bukan hanya berkenaan dengan membaca buku saja, tetapi bagaimana seseorang mampu menjelajahi seluk dirinya sendiri, hingga menemukan sebuah jawaban dan dukungan atas masalah yang tengah dihadapi.

Sedangkan, dalam dunia medis, biblioterapi sendiri mengaitkan 3 unsur, dilansir dari Hello Sehat diantaranya yakni pasien, ahli profesional (terapis), dan buku. Semula, pasien berkonsultasi kepada terapis, hingga berdiskusi detail untuk mencari akar masalah yang harus diatasi, kemudian terapis lah yang akan memberikan resep 'buku apa saja' yang diperlukan untuk dibaca pasien. Proses terapi membaca buku ini dapat menuntun pasien kepada perubahan yang jauh lebih positif terutama dalam memahami permasalahan yang tengah dialaminya.

Jenis-Jenis Biblioterapi

Biblioterapi terbagi menjadi beberapa jenis yang bisa dimanfaatkan baik pada lingkungan pendidikan hingga lingkungan rumah, berikut diantaranya:

1. Biblioterapi Kreatif, yakni terapi yang dilakukan dengan cara berkelompok atau suasana ramai, seperti berdiskusi dengan model bercerita hingga membaca puisi atau karya fiksi yang kemudian didiskusikan bersama.

2. Biblioterapi Preskriptif, yakni memanfaatkan buku-buku self-help / swadaya yang bertujuan untuk mendorong perubahan pola pikir, tindakan, dan perasaan.

3. Biblioterapi Perkembangan, yakni biasa digunakan dalam dunia pendidikan dan orang tua untuk memberikan sebuah pemahaman mengenai permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi oleh anak dan remaja, misalnya seperti terkait perundungan atau pengetahuan tentang pubertas, dan semacamnya.

Siapa Saja yang Membutuhkan Biblioterapi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun