Ketika mendengar kata 'puisi' tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita, karena sebagian besar orang kerap mengungkapkan isi hatinya melalui melodi kata alias puisi, baik sudah menjadi kesukaan atau hanya sekedar ingin mengungkapan perasaan kepada seseorang yang amat spesial.
Namun, tahukah kamu bahwa ada ketakutan yang berlebih terhadap puisi. Ketakutan ini disebut dengan 'Metrophobia', di mana seseorang memiliki rasa takut terhadap puisi, baik untuk menulis, mendengar, ataupun membaca puisi. Arti lain dari fobia ini, yaitu rasa muak seseorang terhadap kata-kata yang indah. Metrophobia juga dianggap sebagai salah satu fobia yang paling spesifik.
Kata metrophobia sendiri merupakan gabungan dari bahaya Yunani, yakni 'mtron' kata dasar dari infleksional metr yang berarti meter, panjang, ukuran, puisi, musik, dan fobia. Metrophobia muncul pertama kali di Inggris sekitar akhir abad ke-20.
Melansir dari Riliv, ketakutan terhadap puisi bisa terlihat ketika masa kanak-kanak, seperti saat masa sekolah dasar, yakni jika pengidap berhadapan dengan puisi, ia akan merasa stres dan dampaknya pun akan berlanjut hingga dewasa, di mana setiap bertemu dengan puisi baik dalam bentuk syair (suara) ataupun tulisan akan menimbulkan rasa kecemasan dan ketakutan.
Ketakutan ini membuat pengidap tidak nyaman, terlebih ketika di sekitarnya kerap membagikan pesan berupa puisi. Kemudian, pengidap juga enggan untuk membaca buku-buku yang notabenenya belum mereka ketahui alias asing, karena merasa takut akan menemukan sebuah puisi.
Metrophobia sendiri terbagi menjadi dua, yakni sebagian takut pada semua jenis puisi, dan sebagian lainnya takut terhadap puisi yang ditulis dengan gaya khas tertentu.
Penyebab Seseorang Takut Puisi
Metrophobia merupakan subtipe dari Bibliophobia yang memiliki sebab serupa, yakni sebagai berikut:
1. Genetika
Faktor genetik, di mana pengidap memiliki riwayat tertentu yang sudah turun-menurun dari keluarga.
Seperti dalam fobia ini, biasanya faktor genetik yang menurun adalah rasa malu atau pemalu, di mana rasa malu ini bisa tiba-tiba muncul ketika sedang merasa tertekan atau cemas.
2. Trauma
Pengalaman kurang mengenakan yang pernah menimpa sehingga menyebabkan trauma. Dalam hal ini terkadang kerap kali dirasakan ketika masa sekolah.