Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

"Reading Slump", Fase Gairah Membaca Buku Menurun dan Hilang

27 Juli 2024   06:31 Diperbarui: 29 Juli 2024   07:49 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kamu pernah mendengar sebutan reading slump? Atau bahkan kamu sendiri sudah pernah mengalaminya?

Bagi para pencinta buku sejati mungkin sudah tak asing lagi dengan reading slump, namun bagi sebagian orang lainnya mungkin baru saja mendengar sebutan 'reading slump'.

Istilah atau sapaan reading slump sendiri begitu hangat terdengar di dunia buku khususnya bagi pencinta buku, yakni sebuah gempuran rasa jenuh atau rasa malas yang menyerang para pembaca.

Gempuran ini menjadi salah satu fase di mana para pembaca sudah tidak bergairah untuk membaca buku, bahkan ketika baru melihat buku saja rasanya tidak tertarik lagi.

Kondisi ini tidak hanya menyerang para pencinta buku saja, melainkan juga dirasakan oleh seseorang yang notabenenya baru ingin memulai membaca namun sudah kehilangan motivasi lebih dulu.

Dalam fase ini, tidak ada waktu khusus untuk merasakannya, karena bisa terjadi kapan pun.

Istilah saat ini biasa disebut 'tergantung pada mood diri sendiri' yang menentukan sampai kapan rasa malas ini terus menghantui.

Mood atau gairah dalam fase ini termasuk sulit ditebak, seperti misalnya hari ini sedang tidak sibuk alias tidak ada kegiatan apapun yang akan dikerjakan, namun ketika ingin membaca buku setidaknya 2 halaman saja rasanya berat sekali, padahal sebelumnya tidak pernah absen untuk membaca buku, dan malah terdistraksi dengan hal-hal lainnya seperti memilih untuk main handphone saja.

Penyebab Umum Reading Slump

Rasa malas dan rasa jenuh bukanlah satu-satunya sebab para pembaca mengalami fase ini, melainkan terdapat beberapa penyebab lain yang bergantung pada kondisi dan juga situasi, berikut diantaranya:

Dari Sisi Buku:

1. Over Membaca dari Banyak Buku Sekaligus

Kadang kala, kalau mau membaca suka bingung mau buku yang mana dulu untuk dibaca, jadi memilih untuk membaca beberapa buku sekaligus. Alhasil, jadi tidak fokus, meskipun di tema yang sama, karena cerita/alur pasti berbeda.

Sebagai contoh kecil, ketika berkunjung ke perpustakaan dan memilih-milih buku untuk dibaca, karena takut stok akan habis jadi langsung ambil beberapa sekaligus.

Saat awal membaca mungkin masih bisa fokus, tetapi karena melihat buku yang sudah dipilih ada dihadapan mata, rasanya tidak sabar untuk berganti buku.

Dari over membaca inilah yang terkadang jadi membuat titik fokus kita berhamburan.

2. Stuck di Genre yang Sama

Jika, sudah fanatik alias hanya menyukai satu genre tertentu saja mungkin tidak akan bosan, namun beda halnya dengan pembaca yang masih menimbang-nimbang genre untuk dijadikan kesukaan.

Bagi yang masih menimbang-nimbang genre, terkadang mencoba untuk membaca buku dengan genre yang sama, bahkan dalam waktu yang cukup lama. 

Namun, sikap ini terkadang tidak membuahkan hasil, malah berakhir bosan dan tidak lanjut untuk membaca lagi.

3. Salah Memilih Buku 

Salah memilih buku alias membaca buku yang tidak disukai. Biasanya, hal ini terjadi karena lapar mata alias main beli-beli saja tanpa membaca blurb dan daftar isinya, diantaranya bisa bermula karena hanya tertarik pada bagian cover yang menggoda, seperti dari warna dan ilustrasi yang bagus.

Alhasil, ketika baru membaca bagian awal rasanya sudah tidak tertarik dan menyesal.

4. Halaman Buku Terlalu Banyak

Halaman pada buku sangatlah beragam, ada yang sedikit dibawah 100 halaman, hingga ada yang lebih dari 200-300 halaman.

Kembali kepada si pembaca juga, bagaimana proses memilihnya dan bagaimana mengatur waktu untuk membacanya.

Jika, halaman pada buku yang dipilih banyak, namun saat membaca tidak dikasih jeda alias lanjut terus untuk membaca, maka lama kelamaan akan timbul rasa bosan dan capek. Hal ini yang terkadang membuat gairah untuk membaca semakin menurun.

Dari Sisi Lingkungan dan Diri Sendiri:

1. Sibuk dan Kelelahan

Hal ini menjadi sebab yang paling umum membuat mood atau gairah membaca buku menurun, karena dihantui aktivitas yang menyibukkan, dan ketika sibuk pasti sering kali merasa lelah, bahkan hingga menyebabkan stres.

Alhasil, jadi kesulitan untuk bisa meluangkan dan menikmati buku-buku yang biasa dibaca.

2. Gampang Terdistraksi

Masa sekarang ini, perangkat digital menjadi penghambat yang tergolong sangat sulit dikalahkan, apalagi bagi orang yang sangat mudah terdistraksi oleh hal-hal yang menarik.

Seperti dari gadget, ketika sehari-hari biasa membaca buku, begitu ada gadget jadi lebih sering memainkan game, hingga berlama-lama scrolling sosial media.

Sekalipun sudah ada e-book yang bisa di akses melalui gadget, terkadang tetap akan teralihkan oleh hal menarik lain yang ter-install dalam gadget.

3. Lingkungan yang Mengganggu

Lingkungan menjadi hal yang paling rawan, karena ketika bising dan banyak lalu lalang dapat mengacaukan konsentrasi pembaca. Ketika hal ini terjadi, tentu kegiatan membaca jadi tidak fokus dan kurang menyenangkan.

Idealnya, ketika membaca pasti memilih untuk berada di tempat yang tenang dan nyaman, supaya bisa tetap fokus.

Tips Mengembalikan Minat Baca

1. Mengatur Waktu antara Membaca dengan Bermain

'Bermain' yang dimaksud disini adalah bermain gadget, dapat dikatakan bahwa di masa kini salah satu yang utama bikin kita menjadi terdistraksi, yakni gadget.

Bahkan sudah berat sekali rasanya untuk dipisahkan, kalau tidak ada gadget disamping kita, pasti langsung mencarinya.

Hal ini pula yang membuat kita menjadi susah fokus di saat ingin meluangkan waktu untuk membaca.

Cara tepat mengatasi hal ini, yakni dengan mengatur waktu secara khusus, misalnya untuk satu minggu atau satu bulan ke depan.

Sebagai contoh kecil, kita membuat waktu wajib membaca sehari dua kali, yakni (pagi) sebelum beraktivitas (berangkat kerja/sekolah/kuliah) dan (malam) sebelum tidur.

Untuk membantu agar lebih efektif dalam mengatur jadwal seperti ini, kita bisa menggunakan aplikasi journaling atau catatan produktivitas, seperti Trello hingga Notion.

Dengan menggunakan aplikasi seperti ini, sangat membantu sekali dalam mengatur waktu, baik harian, mingguan, ataupun bulanan. Jadi, membuat aktivitas yang kita jalani lebih tertata.

Dalam hal ini, juga diperlukan konsistensi yang tinggi, guna menyuburkan kembali kegiatan/rutinitas membaca kita.

2. Jelajah Genre 

Reading slump dapat terjadi di kala rasa bosan mulai menyerang, salah satunya mulai agak bosan karena genre yang dibaca itu-itu saja alias sama.

Kita bisa coba lihat berbagai sudut pandang baru dari menjelajahi berbagai genre di luar dari kesukaan kita.

Misalnya saja, kita biasa membaca buku bergenre romansa, namun sesekali merasa bosan dan mencoba membaca genre lain seperti science fiction untuk sekadar menyegarkan kembali minat baca kita sekaligus bisa mendapatkan hal-hal baru yang menarik.

3. Revisi dan List Kembali Daftar Buku

Meninjau ulang buku-buku yang kita miliki. Mulai untuk merevisinya, buku mana saja yang kita sukai, buku mana saja yang belum kita baca namun ternyata ketika dilihat kembali blurbnya menarik, dan buku mana saja yang sebenarnya kurang kita sukai atau di luar dari minat kita.

Kemudian, kita list kembali untuk dirapikan, semisal ada buku yang sudah tidak kita minati lagi mungkin bisa kita sumbangkan atau jual, dan buku-buku yang akan kita baca kembali bisa ditata atau dirapikan lagi sesuai genre.

4. Menciptakan Lingkungan Baca yang Nyaman

Seperti yang sudah disinggung pada poin penyebab umum di atas, lingkungan menjadi hal yang rawan untuk membangun konsentrasi pembaca.

Kita bisa mulai merubah dan menciptakan lingkungan baca yang nyaman, seperti memilih ruangan yang jauh dari kebisingan, menyediakan kursi yang membuat duduk kita nyaman, hingga mengatur cahaya atau lampu yang pas untuk membaca.

5. Mulai Membaca dari yang Ringan-Ringan Saja

Bagi pencinta buku dan sudah memiliki genre favorit mungkin sudah fasih dengan berbagai cerita selaras yang sering dijumpai, mungkin juga tidak keberatan/kaget ketika menjelajahi genre lainnya selagi masih dalam kategori yang sama. Misal fiksi, dari fantasi ke romansa.

Namun, bagi yang baru ingin mulai jelajah dunia buku, bisa mencoba dari bacaan yang ringan-ringan saja, atau dari hal-hal yang kita sukai.

Misalnya kita suka dengan yang berbau cinta, kita bisa mulai dari buku romansa hingga novel. Hal ini bisa membantu kita untuk memahami bacaan tanpa mengalami tekanan yang berat.

Selain dari genre, kita bisa mengatasi gairah membaca buku yang menurun dengan memilih halaman buku yang sedikit, supaya tidak merasa keberatan dan tetap mempertahankan minat baca kita.

Reading slump menjadi fase yang alami atau wajar dalam petualangan membaca, namun fase ini bukanlah akhir dari pengalaman kita untuk menjelajahi luasnya jendela dunia. Nikmati perjalanan kita dalam melintasi setiap halaman buku yang memukau.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan dalam mengenal luasnya dunia buku. Sehat-sehat selalu untuk kamu yang lagi membaca.

Penulis: Dina Amalia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun