Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

"Tsundoku": Kebiasaan Beli Banyak Buku, tapi Tak Pernah Dibaca

25 Juli 2024   06:53 Diperbarui: 25 Juli 2024   13:34 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Dina Amalia

Apakah kamu pernah menjumpai orang yang hobi membeli buku? Atau mungkin kamu sendiri sering membeli buku dengan jumlah yang cukup banyak? Kira-kira ketika kamu sudah membelinya, apakah yakin akan dibaca semua?

Jika hanya sekedar membeli, namun tak pernah dibaca satupun, bisa jadi kamu mengalami yang namanya Tsundoku.

Istilah atau sebutan tsundoku kembali mencuat beberapa tahun terakhir ini pada dunia buku, yakni istilah yang berasal dari bahasa Jepang dan memiliki arti membiarkan benda-benda yang sifatnya tertulis bertumpuk atau menumpuk.

Kemudian, semakin luas digunakan sebagai julukan untuk seseorang yang memiliki kebiasaan membeli buku, namun belum tentu akan dibaca dan berakhir menumpuk terbengkalai.

Sah-sah saja, apabila ingin membeli buku dari berbagai kategori bahkan dengan jumlah yang cukup banyak. Namun, akan menjadi sebuah masalah apabila buku-buku yang telah dibeli malah dibiarkan begitu saja, menumpuk dan tidak pernah dibaca. Fenomena ini hangat terdengar sejak Zaman Meiji sekitar tahun 1868 sampai 1912.

Istilah ini cukup berbeda dengan kolektor buku yang umumnya membaca buku-buku dengan kategori tertentu sampai tamat, kemudian menaruh dan merapikan buku-buku tersebut di suatu ruangan.

Biasanya tidak hanya dirapikan dan disimpan begitu saja, melainkan akan dibaca kembali meski sudah tamat atau sudah berulang kali.

Penyebab Umum Munculnya Kebiasaan Menumpuk Buku

1. Lapar Mata

Baik yang suka membaca ataupun tidak, ketika berkunjung ke pameran buku atau ke toko buku pasti akan merasa senang melihat begitu banyak buku, apalagi jika berbagai kategori tersedia.

Selain itu, tampilan-tampilan dari buku, seperti sampul atau cover, aroma, hingga warna kerap menggoda dimata. Hal ini yang kerap kali membuat tergiur untuk bisa membelinya sekaligus dengan jumlah yang banyak tanpa memikirkan apakah benar-benar akan dibaca.

2. Tertarik karena Blurb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun