Majalah ini juga memperkenalkan Bukit Moko yang bisa dinikmati dengan pemandangannya yang begitu asri dan sejuk.
Masih di Edisi KAA, memuat tentang Belajar Meneropong Dunia dari sudut Jawa Barat. Pada halaman khusus ini, diperkenalkan Observatorium Bosscha yang menjadi tempat tertua peneropongan bintang.
Melalui tulisan tersebut sekaligus menginformasikan, bahwa di tempat ini kita bisa melihat seperti apa keindahan bulan, bintang, hingga benda di angkasa melalui teropong. Lengkap dengan alamat dan pengetahuan beberapa kota lainnya, dijabarkan pada majalah ini.
Seni -- Film dan Teater
"Gedung Produksi Film Negara" tulisan tentang seni khususnya film yang termuat pada majalah Tempo Edisi 60 Tahun KAA. Di lembaran mengenai film ini, termuat potret pameran seni rupa lab laba-laba dan juga peralatan-peralatan produksi film pada masa lampau.Â
Tulisan yang juga termuat pada lembaran ini mengungkap bahwasannya ada sekitar 853 - 1.000 film tersimpan rapih, salah satunya seperti Si Unyil, hingga film-film lainnya.
Selain itu, juga diuraikan bahwa pameran yang ditampilkan ini memakai pita seluloid film yang sudah terlantar. "Seluloid ini adalah sejarah. Catatan masa lalu kita." ungkap Edwin, sutradara dari film Postcard from the Zoo.
Selain film, majalah ini juga memuat tentang seni teater, yakni Sirkus Wayang. Sebuah pertunjukan yang memadukan antara teater, wayang golek, wayang kulit, hingga orkes madun.Â
Dalam tulisan di lembar khusus ini, dipaparkan beberapa gabungan konsep yang digunakan dalam pertunjukan teater, seperti musik yang digabungkan antara lagu-lagu rakyat dengan lagu-lagu pop, lalu juga dimainkan dengan musik gamelan.
Selain itu, nuansa pertunjukannya pun seperti turut hadir di dalam tulisan majalah ini, karena tercakup lengkap dari mulai beberapa dialog teaternya, alurnya, hingga wawancara si dalang.