Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Melegenda: Majalah Cetak Masih Tetap Digandrungi dan Lestari di Tengah Era Digital

24 Maret 2024   10:34 Diperbarui: 26 Maret 2024   00:06 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Tokopedia / Saurus Book Store (Lipatan poster yang ada di dalam majalah).

Sadar bahwa majalah cetak bernilai tinggi, beberapa kalangan turut melestarikan berbagai edisi cetakannya, berikut diantaranya:

1. Penggemar Setia yang Suka Mengoleksinya

Majalah cetak memiliki penggemar setia tersendiri, bahkan disetiap kategorinya. Tak sedikit para penggemar yang mencari-cari edisi cetakan tertentu agar bisa kembali membaca dan juga menyimpannya. Seperti edisi tahunan, edisi khusus ulang tahun, hingga edisi yang menghadirkan tokoh-tokoh tertentu.

Uniknya, ada juga penggemar yang turut mengoleksi majalah cetak karena covernya, yakni dimana setiap majalah cetak memiliki cover dengan foto model yang berbeda-beda, entah dari kalangan selebriti, model, tokoh politik, dan sebagainya.

Terlepas dari edisi ataupun cover, umumnya para penggemar memang dengan senang hati untuk turut melestarikan majalah cetak sebagai bagian dari sejarah.

Selain warna-warni isi majalah yang bisa membuat bernostalgia, di masa-masa yang akan datang majalah cetak juga tetap bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang akurat.

2. Pembeli/Penjual Barang Bekas Keliling

Kedengerannya mungkin cukup unik atau bahkan kedengerannya tidak mungkin, karena biasanya para pemasok barang bekas lebih seringnya mendapatkan barang-barang yang ringan atau kecil, seperti handphone bekas, hingga botol-botol.

Namun, nyatanya para pemasok barang bekas juga turut melestarikan buku bekas dan salah satunya adalah majalah cetak. Bahkan, para pemasok jauh lebih tahu barang dan buku apa saja yang langka dan memiliki nilai tinggi, sehingga tak sedikit dari mereka memiliki channel atau jaringan tersendiri untuk memasok barang bekas dalam kategori buku.

Ketika pemasok mendapatkan buku atau majalah, biasanya tidak langsung dijual kembali apalagi dikiloin, melainkan dikumpulkan dan dipilah yang layak hingga mendapatkan jumlah yang cukup banyak untuk dijual kembali ke toko buku.

Jadi, tidak dibuang begitu saja atau dijual dengan cara dikiloin, tetapi mereka juga turut menyimpan dan merawatnya.

3. Pemilik Toko Buku

Selain penggemar dan pemasok barang bekas, toko buku juga turut melestarikan berbagai edisi majalah. Tentu tidak semua toko buku memiliki dan menjual majalah, biasanya yang memiliki koleksi majalah hingga menjualnya adalah toko buku bekas, dimana dominan dari majalahnya adalah edisi-edisi lawas bahkan tersedia juga sampai versi terbaru.

Tak sedikit juga, pemilik toko buku menjadi bagian dari penggemar majalah yang mengetahui betul terkait edisi, cover, isi, hingga mampu mengoleksi dan melepaskannya untuk dijual kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun