Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Jual-Beli Buku Bekas, Upaya Melawan Gempuran Buku Bajakan yang Kian Eksis dan Dipuja

17 Januari 2024   10:17 Diperbarui: 2 Februari 2024   03:18 2278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Unsplash/Glenn Carstens-Peters

Berjalan hampir 5 tahun menekuni jual-beli buku bekas original, agaknya menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi kondisi pasar buku yang kian didominasi oleh buku bajakan.

Buku bajakan sudah bukan menjadi hal tabu lagi ketika didengar, dilihat, dan dikenal. Menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang yang jika membeli buku harus dengan kondisi baru / masih disegel, ditambah dengan harga yang murah atau dibawah rata-rata, tanpa memikirkan kondisi buku tersebut original atau bajakan.

Di era yang sudah serba sangat mudah ini, buku bajakan bahkan makin dipuja dan kian eksis. Karena semakin gencarnya oknum-oknum memanfaatkan pasar digital seperti marketplace untuk memasarkan buku bajakan.

Bagi sebagian orang yang masih awam terkait buku bekas, mungkin kedengarannya agak usang dan berfikiran bahwa buku bekas sudah tidak bisa digunakan lagi. Padahal, buku bekas sangatlah berharga sekali. Dominan buku bekas adalah buku-buku yang sudah tidak diterbitkan lagi di masa kini dan kondisinya original.

Bagi saya pribadi, lebih memilih dan menghargai buku bekas, ketimbang buku bajakan. Karena salah satu cara kita untuk mendukung karya-karya penulis adalah dengan melawan gempuran buku bajakan dan membeli buku originalnya.

Emang bisa ya melawan para pembajak buku?

Sudah pasti bisa. Dengan cara memulai untuk tidak lagi membeli produk-produk buku bajakan yang diterbitkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Bagi para penjelajah buku, buku bekas itu bagaikan harta karun dan banyak mendapatkan hal yang tidak disangka-sangka ketika membelinya, seperti tiba-tiba dapet koleksi pertama atau edisi emasnya, dapet poster yang masih asli dari bukunya, dapet buku dengan kondisi yang masih seperti baru, terkadang juga ada tulisan berupa surat yang masih terselip dibukunya yang berisikan pesan menyentuh, dan hal-hal tak disangka lainnya.

Buku Bekas Bagaikan Harta Karun

Sumber Foto: Unsplash/Mishaal Zahed
Sumber Foto: Unsplash/Mishaal Zahed

Pernyataan tersebut, juga dikatakan oleh Customer saya, yaitu Bu Ella "gokilll ini kaya Nemu harta karunnn...buku bekas tapi masih bagusss, cetakan pertama pulak...rejeki bangettt..." ungkapnya melalui ulasan / rating produk.

Bu Ella pada saat itu membeli buku novel karya Dee Lestari yang berjudul Supernova -- Petir, dan novel yang saya jual tersebut kebetulan adalah cetakan pertama yang sudah langka untuk didapatkan, apalagi dengan kondisi original. Bu Ella berhasil membelinya dan sangat puas sekali.

Diungkap juga oleh Kak Ainun, Customer saya yang membeli buku langka eyang Habibie berjudul 'Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah'. "Bukunya sangat bagus, pelayanan bagus, bukunya sdh lama namun sangat terawat seperti buku baru." ucapnya.

Selain itu, Kak Ronaldo, salah satu Customer saya yang kali pertama membeli buku bekas dan mendapat berbagai kesan, berkata, "Pertama kalinya saya beli buku bekas dapat bonus bookmark cetakan dari toko. Kondisi buku sangat bagus, terlihat terawat dengan baik oleh pemilik." melalui ulasan / rating toko.

Kak Ronaldo yang pertama kalinya membeli buku bekas yaitu Novel Agatha Christie berjudul 'Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple' terlihat puas hingga tidak segan untuk memberikan rating bintang 5 dan komentar positif.

Jangan Takut Jual-Beli Buku Bekas

Sumber Foto: Unsplash/Donatella D'Anniballe
Sumber Foto: Unsplash/Donatella D'Anniballe

Dalam ranah menjual, terbagi dua. Pertama, hanya ingin sekedar menjualnya karena numpuk dirumah dan biasanya dijual cepat ke penjual barang bekas keliling yang bahkan terkadang langsung diberikan saja tanpa minta ganti uang. Atau yang kedua, memang menjual buku bekas pilihan dan dipasarkan secara luas baik online maupun offline.

Jika ingin menjual buku bekas seperti pada ranah yang pertama, kita ngga perlu ragu untuk menjualnya ke tukang barang bekas keliling, entah karena buku yang ingin kita jual sudah tidak terpakai, sudah tidak layak/rusak, atau biasanya karena ingin pindah rumah jadi koleksinya tidak dibawa lagi. Tidak jadi masalah untuk dijual, karena buku-buku tersebut akan dipilah lagi, yang rusak akan disingkirkan, dan yang masih layak biasanya akan dijual lagi atau diberikan ke taman bacaan.

Sedangkan, jika ingin menjual buku bekas seperti pada ranah kedua di pasar online/offline, kita perlu yang namanya menyortir kembali, untuk dipastikan bagaimana kondisi atau kualitasnya seperti, apakah halamannya lengkap, apakah ada bagian buku yang sobek, apakah tulisannya masih bisa terbaca, apakah bukunya original, dan sebagainya. Mau terbitan lampau ataupun masih terbitan baru tidak jadi masalah, yang terpenting adalah kondisi bukunya.

Para penjual buku bekas pun pada umumnya akan menilai bagaimana kondisi bukunya, apakah layak untuk dijual kembali, dan jika akan dipasarkan maka akan memberikan gambar dan deskripsi detail mengenai kondisi bukunya. Jadi, buku bekas bukan sembarang buku bekas, tapi juga mengutamakan kualitas.

Nah, kalau kita mau membeli buku bekas, juga jangan ragu. Jika ingin membeli online, sebelum membeli kita bisa lihat dulu bagaimana kondisi bukunya melalui foto produk, bisa kita baca dengan jelas juga pada keterangan produknya. Namun, jika kita ragu atas foto produk dan deskripsi yang ada, bisa langsung kita tanyakan ke penjualnya dan jangan segan untuk minta dikirimkan video/foto bukunya secara detail, biasanya penjual buku bekas tidak akan keberatan jika dimintai ulang untuk mengambil video/foto kondisi bukunya.

Sedangkan, jika kita ingin membelinya secara offline/langsung, bisa kita lihat dari kondisi cover, tulisan, hingga perekat bukunya. Jika cover buram, tulisan samar-samar dan miring-miring, perekat berantakan, maka patut ditanyai lagi ke penjualnya, apakah benar buku tersebut original.

Faktor-Faktor Yang Menentukan Harga Buku Bekas

Sumber Foto: Unsplash/Zhu Yunxiao
Sumber Foto: Unsplash/Zhu Yunxiao

Buku bekas bisa tergolong sangat murah, namun juga bisa tergolong sangat mahal harganya yang bahkan melebihi harga buku barunya. Murah atau mahalnya buku bekas, bisa dilihat dari hal-hal berikut.

1. Tahun Terbit

Tahun terbit menjadi salah satu faktor yang menentukan harga penjualan buku bekas. Misalnya buku-buku yang terbit di era 30-80an yang masih terawat hingga kini.

Biasanya buku dengan tahun terbit paling lampau adalah yang paling mahal harganya, namun kembali lagi dengan keadaannya apakah langka atau masih banyak yang jual dan bagaimana kualitasnya.

Jika masih ada yang menjualnya dipasaran dan kualitasnya agak menurun, seperti ada bercak, kertas sudah kekuningan, ada coretan, harganya pun akan rendah menyesuaikan harga pasar. Namun, jika sudah tidak ada yang menjualnya dipasaran dan kualitasnya masih terbilang cukup bagus atau sangat terawat dan kokoh, maka harganya bisa melambung tinggi.

2. Kelangkaan Bukunya

Kelangkaan buku sebenarnya tidak jauh beda dengan tahun terbit yang menentukan harga buku bekas. Hanya saja perbedaannya biasa dilihat dari beberapa tambahan seperti kategori buku, cover, dan minat baca tentang kategori buku tersebut.

Contohnya ketika saya menjual buku langka yakni 'Sarinah: Kewadjiban Wanita Dalam Perdjoangan Republik Indonesia' buku tersebut merupakan karya Pak Bung Karno dan sangat antik dari tahun 1947-an. Buku yang saya miliki dan saya jual tersebut khas sekali dengan nuansa kertas jaman dulu yaitu berwarna kecokelatan dan memiliki cover yang khas dengan tulisan sambung serta masih menggunakan bahasa Indonesia ejaan lama. Begitu saya cek kembali, kondisinya masih sangat terawat dan kokoh, maka harganya pun tinggi dan ternyata buku tersebut sangat dicari-cari.

Contoh lainnya yakni dari cover, seperti contohnya cover majalah, banyak penjelajah buku khususnya pencinta majalah mengincar cover-cover tertentu, yang biasanya cover tersebut adalah idola mereka. Terkadang berapa pun harganya tidak dilirik, mau mahal ataupun murah pasti dibeli, asalkan covernya seperti yang ia inginkan.

Dominan, buku yang langka dijual dengan harga tinggi, karena memang sudah tidak diterbitkan lagi dimasa kini, kalaupun ada biasanya akan berbeda nuansa dimulai dari versi covernya.

Contohnya komik 'Flame of Recca' versi jaman dulunya memiliki cover berwarna yang sesuai dengan karakter komiknya, namun kini ada versi baru dan covernya hanya berwarna hitam putih.

Komik tersebut penggemarnya banyak sekali, seperti ketika saya dihubungi oleh seorang Customer yang menanyakan kesediaan stok komik tersebut dengan versi cover jadul, dia pun senang ketika saya menjawab 'Ready' dan ketika barang sampai dia menghubungi saya lagi dengan kegirangan merasa puas sudah dapet komiknya, serta mengungkapkan bahwa ia lebih suka dengan cover versi lama "Cover baru lebih monoton Kak, hanya hitam putih saja, saya lebih suka cover lama karena berasa nostalgianya, tapi susah banget dicari. Kalau ada lagi volume lainnya tolong kabari ya Kak, saya mau beli." ungkapnya melalui pesan.

Jadi, banyak sekali penggemar-penggemar buku tertentu dari berbagai kategori, dan membuat kelangkaan buku bisa meninggi harganya.

3. Buku Import

Kategori buku import juga menjadi salah satu faktor yang menentukan harga buku. Biarpun bekas, harganya pun bisa melambung tinggi.

Buku bekas import, biasanya hadir karena koleksi pribadi yang dulunya langsung beli di luar negeri, maka akan diperhitungkan jauh lebih besar untuk harganya. Selain itu, juga biasanya tetap dilihat dari sisi kelangkaan bukunya.

Jika bukan dari koleksi pribadi pun, tetap akan diperhitungkan besaran harganya, mengingat kondisi penjelajah buku yang dominan berada di dalam negeri dan kemungkinan besar tidak akan memesan langsung ke luar negeri, selain karena harganya double mahal dengan ongkir, ditambah memakan waktu yang jauh lebih lama dalam proses pengirimannya.

Kalau kamu memiliki buku import bekas hasil koleksi dan mungkin sudah tidak digunakan lagi sehingga berniat untuk menjualnya, maka jangan ragu ya. Mungkin kelihatannya tidak tega akan kondisi atau berfikir 'emang laku ya?', jawabannya coba dulu. Karena begitu banyak peminat buku yang mengincar judul/cover buku tertentu. Mungkin terkadang kita terbatasi oleh pikiran, namun pada prakteknya, mau kita jual buku dari tahun lampau 1930-an pun masih ada peminatnya.

4. Kualitas

Kualitas buku bekas menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan harga jual dipasaran, sebab walaupun buku yang akan dijual tergolong banyak diminati bahkan termasuk kategori langka, jika kualitasnya terbilang sangat menurun, maka harganya pun juga rendah, karena menyesuaikan kualitasnya. Contoh, seperti ada coretan garis bawah yang cukup banyak, ada catatan didalam isi bukunya, terlalu banyak bercak kuning, ada stabilo dan sebagainya.

Disisi lain, jika bukunya memang tergolong buku bekas, namun bisa jadi masih dengan kualitas seperti buku baru, yang kokoh, terawat, putih bersih, dan tidak ada coretan. Maka, harganya bisa menyaingi harga versi buku barunya.

Kemudian, walaupun bekas, buku-buku original jauh lebih baik kualitasnya dibandingkan buku bajakan. Sangat terlihat pada kulitas covernya seperti hologram asli dan cetak timbul, tulisan yang jelas, perekat yang kokoh, kertas yang masih terawat. Jadi, bisa menyaingi harga buku bajakan atau bahkan jauh lebih tinggi.

Tetap Selektif Dalam Membeli Buku Bekas

Sumber Foto: Unsplash/Christin Hume
Sumber Foto: Unsplash/Christin Hume

Meskipun banyak yang menjual buku bekas original dipasaran, kita harus tetap selektif dalam memilihnya, karena terkadang masih banyak yang tertipu akibat tertukar dengan informasi-informasi yang disusup oleh oknum pemasar buku bajakan.

Harga buku bekas memang terkenal lebih murah, namun jangan sampai harga murahnya terukar dengan buku bajakan, yang dimana buku bajakan memang memiliki harga rendah dari harga buku originalnya. Darimana taunya? Bisa kita lihat pada foto produk dan deskripsi produk.

Cukup perhatikan dari foto produk, catatannya adalah: buku bekas dominan tidak disegel, foto buku bekas jauh lebih lengkap dan biasanya ada bagian foto yang memperlihatkan kekurangan bukunya. Namun, jika ada yang disegel tapi bertuliskan kondisi barang adalah bekas, bisa kita lanjut untuk lihat deskripsi, karena terkadang juga bagian dari buku bekas yang merupakan stok lama. Kalau buku bajakan, sudah pasti disegel atau tidak memperlihatkan foto aslinya, alias foto bukunya sama persis dengan penjual lainnya dan tidak foto secara detail.

Selain itu, perhatikan dari deskripsi produknya, catatannya adalah: buku bekas akan menjelaskan secara detail bagaimana kondisinya, penjualnya pun akan terus terang mengenai kekurangan bukunya. Sedangkan, buku bajakan akan bertuliskan 'repro', 'reprint', 'premium', 'non ori', 'self printed', dan penyebutan halus lainnya, terkadang malah tidak dikasih deskripsi, hanya kosong atau berisi judul buku saja, yang seperti ini wajib dipertanyakan jika kita mau membelinya.

Tips gampangnya, jika kamu ragu membeli buku bekas, bisa langsung chat penjualnya untuk minta foto baru dan videonya supaya lebih jelas lagi.

Hargai Karya Penulis Dengan Tidak Membeli Buku Bajakan

Sumber Foto: Unsplash/Glenn Carstens-Peters
Sumber Foto: Unsplash/Glenn Carstens-Peters

Salah satu upaya untuk melawan gempuran buku bajakan yang kian eksis dan makin dipuja adalah dengan tidak lagi membeli buku-buku bajakan. Meskipun harga buku bajakan jauh lebih murah, rasanya kurang etis untuk bisa menghargai karya-karya penulis yang sudah diterbitkan, apalagi mengingat prosesnya dari mulai menulis, menuangkan ide/gagasan, hingga proses menerbitkan karyanya yang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Sesuai penjelasan diatas, kelebihan-kelebihan jual-beli buku bekas juga menjadi upaya untuk melawan para pembajak buku. Jual-beli buku bekas original, sama saja kita mengupayakan penyebaran buku yang masih layak baca dengan cara yang etis.

Perlu diketahui, ketika kita menjual buku bekas, maka hal tersebut juga dapat mengurangi sampah lingkungan. Sederhananya, daripada miliaran ilmu yang berada ditumpukkan buku bekas dibuang begitu saja, daripada tumpukkan bukunya sampai berdebu, bisa banget untuk dijual kembali, supaya ilmu-ilmu yang tertuang didalam buku bisa kembali mengalir.

Undang-undang terkait buku bajakan juga sudah terbit dan sangat jelas sekali hukumnya. Dilansir dari Business Law Binus, yakni tertuang pada UU No.28 Tahun 2014 mengenai Hak Cipta. Lebih mengerucutnya lagi yakni tertuang di Pasal 9 Ayat 3, bahwa "Setiap orang yang tanpa izin pencipta / pemegang hak cipta dilarang melakukan penggandaan & penggunaan secara komersial ciptaan". Dan dilanjut pada Pasal 10, bahwa "Pengelola tempat perdagangan dilarang membiarkan penjualan & penggandaan barang basil pelanggaran Hak Cipta dan Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya".

Undang-undang tersebut biasanya selalu melekat dilembar awal buku, namun sayangnya para pembajak buku mengabaikannya bagaikan pajangan semata.

Tumpukan buku akan tetap hidup, walaupun tidak terbit secara berkala atau jumlahnya terbatas (hanya terbit pada waktu-waktu tertentu saja). Namun, setidaknya hargai karya-karya penulis dengan tidak membeli buku bajakan, kita bisa memilih alternatif lain seperti membeli buku original bekas yang kualitasnya pun tidak kalah dengan buku baru, harganya pun juga terjangkau dan biasanya bisa dinego/ditawar.

Semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan dalam mengenal dunia jual-beli buku bekas ya. Salam literasi, salam sehat-sehat selalu untuk para pembaca.

Penulis: Dina Amalia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun