Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Jual-Beli Buku Bekas, Upaya Melawan Gempuran Buku Bajakan yang Kian Eksis dan Dipuja

17 Januari 2024   10:17 Diperbarui: 2 Februari 2024   03:18 2651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup perhatikan dari foto produk, catatannya adalah: buku bekas dominan tidak disegel, foto buku bekas jauh lebih lengkap dan biasanya ada bagian foto yang memperlihatkan kekurangan bukunya. Namun, jika ada yang disegel tapi bertuliskan kondisi barang adalah bekas, bisa kita lanjut untuk lihat deskripsi, karena terkadang juga bagian dari buku bekas yang merupakan stok lama. Kalau buku bajakan, sudah pasti disegel atau tidak memperlihatkan foto aslinya, alias foto bukunya sama persis dengan penjual lainnya dan tidak foto secara detail.

Selain itu, perhatikan dari deskripsi produknya, catatannya adalah: buku bekas akan menjelaskan secara detail bagaimana kondisinya, penjualnya pun akan terus terang mengenai kekurangan bukunya. Sedangkan, buku bajakan akan bertuliskan 'repro', 'reprint', 'premium', 'non ori', 'self printed', dan penyebutan halus lainnya, terkadang malah tidak dikasih deskripsi, hanya kosong atau berisi judul buku saja, yang seperti ini wajib dipertanyakan jika kita mau membelinya.

Tips gampangnya, jika kamu ragu membeli buku bekas, bisa langsung chat penjualnya untuk minta foto baru dan videonya supaya lebih jelas lagi.

Hargai Karya Penulis Dengan Tidak Membeli Buku Bajakan

Sumber Foto: Unsplash/Glenn Carstens-Peters
Sumber Foto: Unsplash/Glenn Carstens-Peters

Salah satu upaya untuk melawan gempuran buku bajakan yang kian eksis dan makin dipuja adalah dengan tidak lagi membeli buku-buku bajakan. Meskipun harga buku bajakan jauh lebih murah, rasanya kurang etis untuk bisa menghargai karya-karya penulis yang sudah diterbitkan, apalagi mengingat prosesnya dari mulai menulis, menuangkan ide/gagasan, hingga proses menerbitkan karyanya yang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Sesuai penjelasan diatas, kelebihan-kelebihan jual-beli buku bekas juga menjadi upaya untuk melawan para pembajak buku. Jual-beli buku bekas original, sama saja kita mengupayakan penyebaran buku yang masih layak baca dengan cara yang etis.

Perlu diketahui, ketika kita menjual buku bekas, maka hal tersebut juga dapat mengurangi sampah lingkungan. Sederhananya, daripada miliaran ilmu yang berada ditumpukkan buku bekas dibuang begitu saja, daripada tumpukkan bukunya sampai berdebu, bisa banget untuk dijual kembali, supaya ilmu-ilmu yang tertuang didalam buku bisa kembali mengalir.

Undang-undang terkait buku bajakan juga sudah terbit dan sangat jelas sekali hukumnya. Dilansir dari Business Law Binus, yakni tertuang pada UU No.28 Tahun 2014 mengenai Hak Cipta. Lebih mengerucutnya lagi yakni tertuang di Pasal 9 Ayat 3, bahwa "Setiap orang yang tanpa izin pencipta / pemegang hak cipta dilarang melakukan penggandaan & penggunaan secara komersial ciptaan". Dan dilanjut pada Pasal 10, bahwa "Pengelola tempat perdagangan dilarang membiarkan penjualan & penggandaan barang basil pelanggaran Hak Cipta dan Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya".

Undang-undang tersebut biasanya selalu melekat dilembar awal buku, namun sayangnya para pembajak buku mengabaikannya bagaikan pajangan semata.

Tumpukan buku akan tetap hidup, walaupun tidak terbit secara berkala atau jumlahnya terbatas (hanya terbit pada waktu-waktu tertentu saja). Namun, setidaknya hargai karya-karya penulis dengan tidak membeli buku bajakan, kita bisa memilih alternatif lain seperti membeli buku original bekas yang kualitasnya pun tidak kalah dengan buku baru, harganya pun juga terjangkau dan biasanya bisa dinego/ditawar.

Semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan dalam mengenal dunia jual-beli buku bekas ya. Salam literasi, salam sehat-sehat selalu untuk para pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun