Lembar usang berlapis sendu
Bejejer kata terbentang membisu
Berlatar gelisah, menatap tuah
Sementara buah pena menari sumringah
Ada cita, ada ambisi
Menguntai sejajar antara satu spasi
Di hamparan jurai paragraf
Terselip wajah Ibu
Mengintip menatap
Terpaku penuh harap
Lembar ambisi berlapis sendu
Semakin sayu dilahap waktu
Manis, pahit, retak, kelabu
Namun Ibu tetap menunggu
Di simpang lembah kata dan koma
Ia tulus mengalirkan doa
Sesekali meneteskan air mata
Taruh harap, cita buah hatinya segera terlaksana
Di ujung paragraf, senyumnya masih terpaku
Tak kuhapus meski lafaznya sembilu
Penulis: Dina Amalia
Ibukota Jakarta, 16 Desember 2023.Â
Baca Juga: Puisi: Pelajaran Rindu
Baca Juga: Puisi: Ibu & Sebait Doa
Baca Juga: Puisi: Sang Penyair
Baca Juga: Puisi: Berhenti, untuk Bersastra