Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Etika Komunikasi, Pentingnya Beretika dalam Chat

17 Oktober 2023   16:43 Diperbarui: 22 Oktober 2023   13:40 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mengirim pesan ke seseorang. (Sumber Foto: Unsplash/Christian Wiediger)

Membaca judul artikel ini mungkin sebagian orang akan meremehkan, karena hanya sebuah hal kecil saja.

Tapi sadar atau tidak, banyak sekali orang yang sangat memperhatikan etika dalam berkomunikasi, baik secara langsung (tatap muka) ataupun secara tidak langsung (virtual, telepon, chatting, dsb).

Hakikat komunikasi sendiri merupakan fondasi dari sebuah kehidupan. Dan kita adalah manusia yang tidak mampu untuk hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Artikel ini akan membahas pentingnya beretika dalam chat dan pentingnya membalas chat seseorang sekalipun kita sedang sibuk.

Beberapa bulan lalu, ketika sedang capek sekali mengerjakan skripsi, ada seorang teman dibangku perkuliahan yang meminta pendapat, beliau bilang, 

"Saya dihubungi teman melalui chat whatsapp, dia cerita panjang dan meminta pendapat. Tapi saya lagi capek banget, pikiran mumet, dan kebawa emosi karena kan sekarang ini kita lagi ngejar revisian skripsi, apalagi kita mau maju sidang. Takutnya kalau saya balas seadanya malah dia tersinggung, tapi kalau mau saya balas panjang lebar untuk menanggapi saya juga ngga mood, rasanya mau fokus aja ke skripsi dan ngga mau diganggu hal lain yang ngebuat saya jadi ikut berpikir, menurutmu gimana? Saya harus balas apa? Atau saya diemin aja?"

Saat itu juga saya beri pendapat, saya ucap, 

"Balas-lah pesannya, tapi jujur-lah, sampaikan baik-baik bahwasannya kamu sedang tidak bisa menanggapi cerita dia saat ini karena kamu sedang fokus menyelesaikan skripsi, tapi jika kamu berkenan untuk menanggapi setelah selesai skripsi sampaikanlah bahwasannya kamu akan menanggapi kembali setelah proses skripsi berakhir, jangan didiemin begitu saja karena dia akan menunggu, berilah kepastian."

Tak lupa saya mengingatkan, bahwasannya pada saat itu kami adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi, dimana selama proses mengampu pendidikan Komunikasi ada Kode Etik Komunikasi yang dipelajari dan hanya tinggal bagaimana kita mempraktikkannya dikehidupan sehari-hari. 

Ketika kita memiliki ilmu namun tidak dapat dipraktikkan atau tidak dapat kita terapkan, rasanya ada yang terbuang sia-sia. Dan betul saja, ketika teman saya mengikuti saran saya dengan mempraktikkan etika komunikasi, beliaupun mendapatkan respon yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun