Lahir dari rahim puan nan juita
Besar dari peluh satria nan perkasa
Tapi hidup bertaut lara
Penuh sesak dan nestapa
Berdiri diatas cacian
Berjalan dengan remehan
Kehadirannya tak pernah diinginkan
Hidupnya selalu diasingkan
Itulah aku..
Si manusia sembilu
Bicara selalu disalah artikan
Biarlah tulisan yang menerjemahkan
Menafsirkan dunia melalui aksara
Menobatkan tulisan menjadi makna
Hidup dalam nafas puisi
Ramai dalam dunia literasi
Tak mengejar pengakuan negeri fana
Yang terpenting.. Aku mengantongi restu semesta
Hina dalam buana
Indah dalam sastra
Penulis: Dina Amalia
Dari Ibukota Jakarta, 03 Juni 2023.
Baca Juga: Puisi: Diri Sendiri
Baca Juga: Puisi: Sang Penyair (Selamat Hari Puisi Sedunia)
Baca Juga: Puisi: Hati
Baca Juga: Puisi: Sudut Lain Ibukota
Baca Juga: Puisi: Renungan Abadi
Baca Juga: Sajak Istimewa: Kepalsuan Orang Kota
Baca Juga: Sajak Istimewa: Bocah Kecil dan Sekarung Harapan
Baca Juga: Puisi: Dunia Nyata
Baca Juga: Puisi: Dunia Palsu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H