Suku Baduy merupakan salah satu suku asli banten. Lokasi Suku Baduy berada di kaki pegunungan kendeng, desa kenkes, kecamatan leuwidamar, kabupaten lebak, Banten.
Masyarakat Suku Baduy benar-benar menjaga adat istiadat dan sangat menjaga alam sekitarnya. Karena mereka sadar mereka hidup oleh alam dan berdampingan dengan alam. Banyak ajaran Suku Baduy yang berupa larangan, bila diabaikan akan terkena hukum alam.
Dalam lingkup Suku Baduy terdapat 2 Suku asli yaitu Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Suku Baduy Dalam masih menjaga tradisi, adat istidat dan anti modernisasi baik cara berpakaian, pola hidup dan lainnya. Sedangkan Suku Baduy Luar masih menjaga tradisi dan adat istiadat tetapi sudah mampu beinteraksi dengan masyarakat dari luar Suku Baduy.
Kehidupan Suku Baduy
- Pemimpin Suku Baduy
Sebutan pemimpin atau kelapa Suku Baduy adalah Pu'un. Pu'un dalam masyarakat Baduy berfungsi sebagai pemimpin di masyarakat tersebut, sosok Pu'un  sangat dihormati oleh  Suku Baduy Dalam.Â
Pu'un dianggap layaknya seorang presiden oleh masyarakat Suku Baduy Dalam. Pu'un harus sudah berkeluarga, atau harus mempunyai seorang istri, sama sebutannya seperti presiden (Bapak negara dan Ibu negara).Â
Pu'un tidak boleh keluar wilayah Baduy, hanya boleh ke 3 desa Baduy dalam yaitu Cibeo, Cikesik, Cikartawana. Pu'un tidak mempunyai masa periode, menjabat hanya semampunya saja, namun Pu'un sebelum meninggal sudah harus dilengserkan/diganti yang baru, biasanya digantikan oleh keturunannya.
- Hari Besar Suku Baduy
Nama hari besar orang Baduy adalah Kawalun. Selama 3 bulan berturut-turut tidak boleh ada pengunjung, sebelum hari besar terlaksana biasanya Suku Baduy berburu bersama-sama.Â
Kawalu jatuh setiap bulan 9 sampai 11, 12. Suku Baduy juga melaksanakan puasa setiap tanggal 18 setiap bulan 9 sampai 11, 12, dalam 1 bulan hanya 1 hari puasa yaitu setiap tanggal 18, berarti 3 bulan hanya 3 kali puasa, dan yang menentukan tanggalnya adalah Pu'un. Suku Baduy jika sedang berpuasa memakai baju putih.
Suku Baduy mempunyai nama-nama bulan tersendiri, yaitu :
Safar, kasa, karo, katiga, kapat, kalima, kanem, kapitu, kadalapan, kasalapan, kasapuluh, hapit lemah, hapit kayu.
Tahun baru Suku Baduy jatuh pada bulan safar. Setiap tahun baru, Suku Baduy mengadakan ceba baduy, yaitu upacara lalu pergi ke kantor bupati dan gubernur, bawa hasil panen, seperti duren, pisang, ke Kantor gubernur. Dalam perjalanan menuju Kantor Gubernur, Suku Baduy dalam berjalan kaki, sedangkan Suku Baduy Luar naik kendaraan.
- Pakaian Suku BaduyÂ
Ada pakaian yang membedakan antara Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar, yaitu :
=> Suku Baduy Dalam : Hitam dan Putih
=> Suku Baduy Luar   : Hitam bercorak batik biru tua, dan juga boleh memakai baju warna-warni.
- Yang Membedakan Antara Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar
Baduy Dalam : Masyarakat yang tidak pernah melanggar aturan, masih kental dengan adat istiadatnya. Dan rumah di Suku Baduy Dalam tidak memakai paku, melainkan masih diikat-ikat.
Baduy Luar   : Masyarakat yang melanggar aturan (akan dikeluarkan dari baduy dalam dan pindah ke baduy luar), namun ada juga yang pribadi atau satu keluarga ingin pindah atau keluar dari baduy dalam karna ingin bebas dari aturan. Dan rumah di Suku Badur Luar sudah memakai paku.
- Mata Pencaharian Suku Baduy
Mata pencaharian Suku Baduy adalah dari Ladang, Hasil Bumi seperti Madu, berburu seperti kijang, kancil, babi, dan Kerajinan Tenun (wanita di suku baduy sudah belajar menenun sejak umur 15 tahun).
- Makanan dan Minuman Suku Baduy
=> Makanan Suku Baduy biasanya Ikan teri, ada juga seperti hasil dari berladang dan berburu. Suku baduy memiliki pantangan makan yaitu tidak boleh memakan kambing. Begitu pula memeliharanya, Suku Baduy tidak diperbolehkan memelihara hewan berkaki 4 selain kucing dan anjing.
=> Minuman tradisional Suku Baduy adalah Tuak dari aren.
- Alat Elektronik Yang Tidak Boleh Digunakan Suku Baduy
Alat komunikasi tidak boleh digunakan di Baduy Dalam. Jika ada pengunjung, alat komunikasi hanya boleh dibawa, tidak boleh digunakan seperti merekam dan foto, apabila ketauan sanksinya berupa teguran. Di Suku Baduy juga tidak ada penerangan seperti lampu dan senter.
- Peralatan Mandi Suku Baduy
Suku Baduy Luar maupun Baduy Dalam sudah ada kamar mandi, namun setiap tahun ada razianya, yang merazianya adalah Polisi Adat.
Nama sabun mandi dan sabun cuci pakaian suku baduy adalah Lerek dan Honje.
- Senjata Suku Baduy
Senjata Baduy adalah Golok, untuk anak-anak minimal 10 tahun keatas baru boleh dikasih golok.
- Alat Musik Tradisional Suku BaduyÂ
Alat musik Suku Baduy Adalah Kecapi dan Angklung, Kecapi untuk Pernikahan (pantun namanya), Angklung untuk penanaman padi.
Keyakinan/Agama Yang Dianut Suku Baduy
Agama Suku Baduy adalah sunda wiwitan, langsung dari Nabi Adam, ada cara ibadahnya sendiri, ada khususnya sendiri, dan ada bulan tertentu untuk sembahyang nya.
Upacara Adat Kelahiran Suku Baduy
Acara bayi baru lahir namanya Merehan, seperti makan-makan, bayi ditetesin Tuak Pohon hari pertama, hari ketiga sama hari ketujuh. Sebelum 3 hari bayi tidak boleh dipegang ayahnya. Nama Dukun beranak : Paraji.
Upacara Adat Kematian Suku Baduy
Adat kematian di Suku Baduy sama seperti umumnya orang meninggal, dikafanin dan dikuburin. Selama 7 hari doa-doa, setelah 7 hari dilepas. Di Suku Baduy kuburan setelah 7 hari sudah tidak diurus lagi, diatasnya bisa ditanamin untuk ladang.
Upacara Adat Pernikahan Suku Baduy
Sistem pernikahan di Suku Baduy adalah dijodohkan, ada yang dijodohkan dari bayi, umur 5 tahun, dan umur 10 tahun. Proses pernikahan di Suku Baduy tidak bisa cepat, jarak 1-2 tahun persiapannya karna nentuin tanggal bersama kepala adat, tidak bisa mendadak. Pernikahan di Suku Baduy ada seserahan seperti alat rumah tangga, cincin, pakaian. Cara nyebarin undangannya dari mulut ke mulut saja. Pernikahan biasanya dibulan kalima, kaenem, kapitu.
Acara pernikahannya, makan-makan, ngundang teman. Dan Pakaian pengantin berwarna putih yang baru.
Tentang Pendidikan Suku Baduy
Suku Baduy menolak untuk belajar formal, sistem belajar masyarakat Baduy itu diajarkan secara turun-temurun oleh orangtuanya atau nenek moyangnya dan mereka dapat belajar semuanya dari alam di sekeliling mereka.
Penulis: Dina Amalia
Sumber: Asmin (Suku Baduy Dalam, Aldi (Suku Baduy Dalam), Sanip (Suku Baduy Dalam). Narasumber langsung dari Suku Baduy Dalam. (Wawancara langsung pada saat kunjungan Budaya ke Suku Baduy, Desember 2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H