Pada saat pembelajaran, perlu adanya perencanaan sebelumnya yakni dengan membuat perangkat pembelajaran seperti Prota, Promes, modul ajar dan media pembelajaran yang menarik.Â
Penulis mengajar di dua jenjang yakni kelas 10 dan kelas 12. SMAN 1 Purwosari masih menerapkan Kurikulum 2013 untuk kelas 12 Â dan untuk kelas 10 menerapkan Kurikulum Merdeka sehinga penulis membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas 12 dan modul ajar untuk kelas 10.Â
Hal yang menjadi pembelajaran berharga yakni terkadang guru tidak bisa menerapkan metode pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya karena kondisi kelas yang tidak memungkinkan sehingga guru harus bisa menentukan dengan cepat metode yang tepat yang bisa diterapkan saat itu.Â
Penulis juga menyadari bahwa metode pembelajaran bisa saja efektif di suatu kelas tetapi tidak di kelas lain meskipun masih satu jenjang dan di materi yang sama.Â
Oleh karena itu, guru harus memahami karakter siswa yang berbeda-beda sehingga bisa menentukan metode pembelajaran yang tepat. Sejauh ini, metode pembelajaran yang paling disukai dan membuat siswa antusias yakni pembelajaran berbasis games. Selain pembelajaran teori di kelas, penulis juga mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran praktikum di laboratorium contohnya praktikum ingenhousz.
Selain matakuliah wajib atau biologi yang pastinya bermanfaat untuk transfer ilmu kepada siswa, matakuliah lain yang bermanfaat pada saat pelaksanaan Asistensi Mengajar antara lain: Praktik pembelajaran mikro bidang studi biologi, kurikulum dan desain pembelajaran biologi, pengembangan sumber dan media pembelajaran biologi, belajar dan pembelajaran, pengelolaan laboratorium biologi, pengembangan praktikum biologi sekolah, evaluasi pembelajaran biologi.Â
Melalui matakuliah tersebut, penulis mendapatkan ilmu mengenai cara membuat perangkat pembelajaran yang baik dan benar, cara membuat dan mengembangkan media pembelajaran berbasis digital yang selaras dengan perkembangan IPTEK, cara memahami karakter siswa yang beragam dan menganalisis kebutuhan siswa sehingga bisa menentukan metode pembelajaran yang tepat serta cara untuk mengevaluasi pembelajaran untuk perbaikan ke depannya.
Penulis juga dituntut untuk aktif dalam kegiatan non akademik. Kegiatan non akademik yang dimaksud yakni piket seperti piket tatib, piket perpustakaan, piket TU, piket koperasi dan piket BK.Â
Melalui kegiatan tersebut, penulis juga mendapat pengalaman di bidang administrasi sekolah. Dengan adanya kegiatan ini juga, penulis dan mahasiswa lain juga bisa mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan semua pihak di sekolah tidak hanya guru.Â
Selain itu, terdapat juga kegiatan-kegiatan yang berkolaborasi dengan pihak OSIS dan MPK seperti PANDORA (lomba baris-berbaris dan tari) dan lomba pada peringatan hari-hari tertentu.Â
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, penulis bisa mengembangkan soft skill yang dimiliki. Soft skill yang diasah yakni kemampuan public speaking dan kerja sama antara berbagai pihak. Â