Mohon tunggu...
Dina Meishinta
Dina Meishinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Semester 6 Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Seorang pelajar yang gemar belajar dan membaca buku :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan untuk Anak Autisme Spectrum Disorder (ASD)

18 Desember 2024   01:43 Diperbarui: 18 Desember 2024   01:43 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode Pendidikan untuk Anak Autis

Pada artikel yang bertajuk "Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Autis" yang ditulis oleh Puspita Ningrum, Wuryani Wuryani, dkk menyebutkan bahwa terdapat beberapa macam metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk anak-anak autis, seperti ABA, PECS, dan TEACCH. Keberagaman metode yang tersedia ini bertujuan supaya dapat disesuaikan kembali dengan keterampilan maupun kemampuan dari peserta didik tersebut. Kemudian, pada artikel yang ditulis oleh Merinda Rosa Amarita Okta Vani dan Edy Rianto, metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dapat memberikan peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan menulis dan berbicara. Dan pada artikel yang ditulis oleh Gangsar Ali Daroni, para siswa SLB Autis Mitra Ananda sedang menggunakan metode pembelajaran ABA (Faizy et al., 2023).


Metode ABA (Applied Behavior Analysis) adalah suatu metode pengajaran yang dapat diterapkan pada anak-anak penyandang autisme yang mana metode ini berfokus pada pertimbangan-pertimbangan supaya : (1) Mendapatkan komunikasi dua arah secara aktif dan efektif, (2) Sosialisasi ke dalam lingkungan umum, (3) Meminimalisir perilaku tidak wajar, (4) Mengajarkan tata perilaku akademik, dan (5) Kemampuan bina diri maupun kemampuan yang lainnya. Metode ABA mengacu pada teori Operant Conditioning Skinner yang berfokus pada pengendalian perilaku melalui teknik imbalan dan hukuman. Dan metode ABA sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan kemunculan perilaku yang diinginkan, memelihara konsistensi perilaku, menurunkan intensitas perilaku negatif serta untuk mengembangkan suatu perilaku. Penerapan dari metode ABA adalah dengan pengajaran secara langsung, pembelajaran yang dilakukan melalui situasi yang telah dirancang sedemikian rupa hingga mengajarkan sesuatu berbasis instruksi (Lailatul Maghfiroh, 2017).


Untuk metode PECS (Picture Exchange Communication System) adalah jenis metode yang berbasis pendekatan guna melatih keterampilan komunikasi melalui simbol-simbol verbal yang telah disesuaikan dengan karakteristik serta berbagai keunikan khas anak-anak penyandang autisme (Heryati & Ratnengsih, 2018).


Sedangkan, saat ini di SLB Autisme River Kids Malang sendiri telah menerapkan metode TEACCH sebagai metode pembelajarannya. TEACCH adalah singkatan dari Treatment and Education of Autistic and Related Communication-handicapped Children. Metode ini adalah jenis metode pengajaran terstruktur yang berfokus pada pemahaman mengenai budaya autisme. Metode ini juga berupaya memodifikasi lingkungan anak supaya anak tersebut dapat mencapai kemandirian. Metode TEACCH diciptakan melalui pertimbangan dari berbagai karakteristik kesulitan anak autis, supaya meminimalisir kesulitan yang timbul dengan pengimplementasian intervensi yang konsisten, penciptaan lingkungan yang kondusif dan terstruktur serta pelatihan komunikasi alternatif dengan penggunaan alat bantu visual supaya mempermudah mereka dalam memproses informasi secara auditory dan verbal. Metode ini tentu berdampak pada timbulnya perkembangan anak autis, contohnya dalam aspek komunikasi, yakni dapat berupa anak yang mulai mampu mengungkapkan keinginannya walaupun kemampuan komunikasi atau kemampuan verbalnya masih tergolong cukup rendah melalui papan komunikasi visual. Metode TEACCH juga efektif dalam meningkatkan kemandirian anak, peningkatan keterampilan motorik halus, peningkatan keterampilan reseptif visual, pengurangan perilaku maladaptif serta penurunan tingkat stress pada orang tua anak autis (Sa'adah et al., 2022). Dari hasil pengamatan juga ditemukan bahwa para guru seringkali menggunakan metode TEACCH ini sembari menggunakan metode prompting. Metode prompting adalah pemberian perintah secara berulang-ulang guna mengembalikan fokus anak, yang mana terkadang juga diberikan contoh langsung kegiatan dari perintah tersebut oleh guru supaya anak dapat memahami maksud dari perintah guru tersebut. Prompting juga merupakan bentuk pemberian bantuan atau dorongan yang diberikan berupa beberapa rangsangan sebelum atau selama pembelajaran berlangsung terhadap suatu perilaku anak supaya mendapatkan feedback yang tepat (Kamil et al., 2023). 


Dengan kombinasi pemberian metode pembelajaran tersebut, khususnya metode yang diterapkan di SLB River Kids dianggap mampu secara efektif dalam meningkatkan skill kemandirian anak, membantu melatih fokus anak, melatih dan meningkatkan skill motorik kasar dan halus anak, membantu mengurangi perilaku maladaptif anak, dan meningkatkan keterampilan reseptif visual yang mana akan berdampak pula pada menurunnya tingkat stres orang tua dengan anak-anak penyandang autisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun