Rene Descartes merupakan tokoh filsuf dan matematikawan modern terkenal yang lahir pada tanggal 31 Maret 1596 di La Haye, Prancis. Rene Descartes meninggal pada 11 Februari 1650 di Stockholm, Swedia. Ayahnya bernama Joachim Descartes berkerja di sebuah komisi sebagai penasihat di Parlemen Rennies sehingga keluarganya berada dalam taraf hidup yang mapan serta dalam kemegahan antara kaum borjuis dan bangsawan tinggi lainnya. Sedangkan, ibunya bernama Jeanne Brochard, meninggal 13 bulan setelah Rene Descartes dilahirkan (Finkel, 1898).
Rene Descartes menghabiskan masa mudanya di sekolah Yesuit, College La Fleche. Kemudian menginjak umur dua puluh tahun, ia mempelajari ilmu hukum di Universitas Poitiers. Ayahnya mengharapkan dirinya masuk ke dalam parlement, akan tetapi usianya belum memenuhi. Setelah lulus ia memilih untuk berkelana ke berbagai daerah, mulai dari eropa timur hingga utara sejak tahun 1619 sampai 1628 (Waston, 2023).
Pada tahun 1629 hingga 1633, Rene Descartes telah menulis buku Le Monde yang berisikan teori fisik alam semesta. Karena saat itu penerbitannya bertentangan dengan Gereja, ia akhirnya meninggalkan naskahnya dan baru diterbitkan dengan naskah tidak lengkap pada tahun 1664 (Finkel, 1898).
Setelah berpindah-pindah tempat, Rene Descartes menghabiskan 15 bulan hingga 20 tahun di Brade, Belanda untuk menimba ilmu filsafat dan matematika. Ia memiliki seorang teman, Isaac Beeckam. Di sana ia menekuni bidang analitik geometri atau penjabaran masalah-masalah dan penyelesaian aljabar yang akhirnya menerbitkan buku berjudul Disource of Method pada tahun 1637. Karyanya ini terbentuk setelah melalui berbagai pengalaman yang luas dimulai dengan ilmu matematika yang melekat padanya.
Ia juga seorang tentara yang hampir tidak pernah ikut perang, ia belajar kemiliteran dari berbagai negara dan daerah. Hingga sampai pada hari terberat yang menimbulkan keraguan ia rasakan diatasi dengan meditasi ia menyadari akan aturan pengarah pikiran. Aturan-aturan itu menegaskan bahwa semua gagasan utama dan batasan harus jelas sesuai dengan metode dasar matematika.
Setelah itu Rene Descartes menerbitkan buku berjudul Meditaciones pada tahun 1641. Buku ini berisikan pandangan-pandangan yang lebih luas yang telah diuraikan pada buku Disource of Method. Selang 3 tahun, terbitlah buku berjudul Principia Philosophiae yang menitikberatkan pada pembahasan ilmu-ilmu fisika khususnya hukum-hukum gerak dan teori vortisitas. Descartes berasumsi bahwa materi alam semesta bergerak dengan gerakan konstan, sebagaimana matahari yang menjadi pusat pusaran planet-planet dan plante sendiri menjadi pusaran satelitnya.Â
Walau dia banyak berkiprah dalam dunia filsafat, tetapi tidak menyurutkan popularitasnya dalam bidang matematika. Pemecahan masalah pertamanya yaitu ada pada masalah Pappus mengenai geometri (Finkel, 1898).
Adapun karakter diri seorang Rene Descartes merupakan sosok pria lemah dan kecil tetapi memiliki kepala yang besar. Dapat dilihat bahwa Rene Descartes ini memiliki perangai yang genius atau menjadi seorang yang egois dan dingin. Dia tidak gemar membaca dalam belajar kecuali ia akan mendapatkan suatu yang nyata (Finkel, 1898). Dengan begitu menjadikan dirinya sebagai sosok filsuf yang mempunya metodenya sendiri, yakni dengan keraguan atas keberadaan dirinya ia menjadi terpikir konsep "Cogito, Ergo Sum" yang berarti "aku berpikir, maka aku ada" (I Wayan Gede Agastya Putra, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Finkel, B. F. (1898). Biography Rene Descartes. The American Mathematical Monthly, 191-195.
I Wayan Gede Agastya Putra, S. (2013, Juli Rabu). Rene Descartes (Kajian Tentang Riwayat Hidup dan Pokok Pikiran yang dikembangkan). Media Berbagi Ilmu, 4.
Waston, R. A. (2023, September 4). Rene Descartes. (E. Britannica, Penyunt.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H