Mohon tunggu...
Dina Mery Rosanty
Dina Mery Rosanty Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Saya seorang TK ..ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya dan saya ingin menerapkan inovasi pembelajaran yang lebih inovatif dan berkualitas untuk kemajuan peserta didik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Penerapan Model Project Based Learning di TK Pembangunan Banjarmasin

28 November 2023   10:27 Diperbarui: 28 November 2023   11:10 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari table diatas, berikut gambaran capaian setiap indikator pengembangan kemampuan motorik halus yang terjadi pada siklus 1:

a. Indikator 1 koordinasi tangan dan mata

Dari 10 orang anak yang hadir, 7 orang diantaranya sudah mampu untuk menggunakan jari jemari tangan kanan dan kiri dengan mengkoordinasikan dengan mata dalam kegiatan finger painting. Hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan motorik halus yang di capai oleh anak-anak dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) untuk menggunakan jari jemari tangan kanan dan kiri dengan mengkoordinasikan dengan mata dalam membatik Teknik jumputan. Pada siklus ini koordinasi tangan dan mata anak terjadi pada kegiatan membatik Teknik jumputan. Hal ini terlihat pada saat anak melakukan pembuatan membatik Teknik jumputan, anak akan menggunakan tangannya untuk menggunakan alat-alat membatik dari kain menggunakan kelereng dan air kunyit menjadi batik jumputan.

b. Indikator 2 konsentrasi

Saat kegiatan, dari 10 Orang anak, 6 orang diantaranya sudah mampu mencapai indikator perkembangan motorik halus anak, yakni konsentrasi. Dimana anak membutuhkan fokus dalam melukis pola batik sehingga anak dapat menghasilkan suatu karya seni . Konsentrasi ini diperlukan agar saat melukis warna menggunakan kunyit, warna yang dihasilkan tidak belepotan. Selain itu dalam kegiatan melukis ini juga dibutuhkan konsentrasi agar posisi jari tangan yang diletakkan di lembar kegiatan tepat pada posisi yang diinginkan, Jika anak tidak konsentrasi, ada saja pewarna kunyitnya yang ingin diletakkan pada posisinya, akan bergeser atau berada di posisi tidak tepat.

c. Indikator 3 ketuntasan

Pada kegiatan membuat jamu, semua anak dapat melaksanakan kegiatan dengan baik, namun dari 10 orang anak, hanya 5 orang anak yang mampu menyelesaikan secara keseluruhan kegiatan membuat jamu dengan baik. Hal ini terlihat dari 10 orang anak, hanya 5 orang anak yang mampu membuat jamu dan berani melakukan kegiatan membuat jamu dengan mengaduk jamu di dalam panci diatas api kompor, kemudian ramuan jamu dicicipi oleh anak untuk mengetahui rasa dari jamu yang mereka buat.

d. Indikator 4 ketepatan

Saat pelaksanaan kegiatan, 10 orang anak yang hadir dalam kegiatan pembelajaran ini, dan 6 orang diantaranya mampu mencapai kriteria ketuntasan pelaksanaan kegiatan. Ketuntasan pada indikator ini, yakni melukis pada lembar pola batik sesuai dengan warna yang telah diperlihatkan dengan menggunakan cat air.

2. Siklus II

Pada siklus 2 ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan pengembangan tema yang telah disusun oleh TK Pembangunan. Tema yang diangkat pada siklus ini adalah tema tanaman dengan sub tema tanaman obat, sub-sub tema jahe. Pada hari rabu,21 november 2023/pukul 08.00-09.00 wita. Pada siklus ini jumlah anak yang berhadir berjumlah 10 orang. Dalam kegiatan pembelajaran dengan tema ini, pengembangan kemampuan motorik halus yang dipilih, yakni kegiatan membuat wedang jahe, Menyusun kalimat "minuman jahe" dengan kwaci, dan mencap pola jahe dengan cat air. Kegiatan yang dipilih ini untuk mengembangkan kemampuan motorik halus karena pada pelaksanaan kegiatannya, anak akan aktif dalam menggunakan jari jemari tangan dalam mempergunakan alat-alat dan pengolahan bahan-bahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun