Mohon tunggu...
Dina Mery Rosanty
Dina Mery Rosanty Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Saya seorang TK ..ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya dan saya ingin menerapkan inovasi pembelajaran yang lebih inovatif dan berkualitas untuk kemajuan peserta didik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Penerapan Model Project Based Learning di TK Pembangunan Banjarmasin

28 November 2023   10:27 Diperbarui: 28 November 2023   11:10 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dina Mery Rosanty, S.Pd

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Universitas Gorontalo

Pendidikan Anak Usia Dini

Abstrak

Motorik halus adalah gerakan-gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil pada tangan dan jari-jari. Permasalahan anak usia dini dalam kemampuan motorik halus di kelompok B TK. Pembangunan belum berkembang dengan baik. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dengan tujuan untuk mengetahui apakah telah terjadi peningkatan kemampuan motorik halus pada anak usia dini di Kelompok B TK Pembangunan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian Perbaikan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) diperoleh peningkatan aktivitas belajar anak dalam kegiatan menulis tersebut. Untuk siklus 1, keberhasilan anak mencapai sebanyak 60% anak yang mencapai kriteria kemampuan indikator motorik halus. Sedangkan untuk siklus 2 sebanyak 82,5% anak mampu mencapai kriteria ketuntasan motorik halus. Dari pelaksanaan kedua siklus penelitian ini dapat terlihat terjadinya peningkatan untuk tiap-tiap siklus terlihat bahwa dari siklus pertama ke siklus ke 2 sebesar 20%. Berdasarkan hasil diatas dan kriteria ketuntasan pelaksanaan penelitian sebesar 80% lebih anak telah mencapai kriteria yang diharapkan dalam penelitian. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak yang melibatkan otot tangan dan jari-jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi, ketekunan dan koordinasi antara mata dan otak kecil. Penelitian ini bertujuan meningkatkan motorik halus anak usia dini dengan menggunakan metode PJBL. Penelitian ini melibatkan sebanyak 10 orang anak usia dini kelompok B Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap motorik halus anak. Penelitian ini merekomendasikan kepada para guru untuk metode pembelajaran yang meningkatkan motorik halus anak usia dini.

A. PENDAHULUAN

Perkembangan motorik merupakan sesuatu proses kematangan gerak yang langsung melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses pensyarafan yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan tubuhnya (Slamet Suyanto, 2005:46). Salah satunya motorik halus, motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Oleh karena itu gerakan didalam motorik halus tidak membutuhkan tenaga akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta teliti (Maya, 2010:43). Sedangkan menurut Endang (2007:7) motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan pada bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Project Based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang berupa tugas nyata seperti kerja proyek, berkelompok, dan mendalam untuk mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Menurut Fathurrohman (2016) PJBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sasaran pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik. Berdasarkan observasi di TK. Pembangunan Banjarmasin keterampilan motorik halus anak masih rendah. Disebabkan stimulasi yang diberikan guru pada proses pembelajaran motorik halus masih kurang optimal yakni hanya menggunakan lembar kerja anak, media yang digunakan bervariasi dan model pembelajaran yang masih klasik membuat pembelajaran kurang menarik. Sehingga perlu model pembelajaran yang menarik dan tepat untuk meningkatkan motorik halus anak. Model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak adalah Project Based Learning (PJBL). PJBL merupakan salah satu pembelajaran yang melibatkan anak secara langsung dengan lingkungan sekitarnya dalam sebuah proyek yang dilakukan secara kelompok. Moeslichatoeri (2004:141) berpendapat "metode proyek merupakan strategi pengajaran yang melibatkan anak dalam belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerja sama dengan anak lain, masing-masing melakukan bagian pekerjaannya secara individual atau dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang menjadi milik bersama. Dari pendapat tersebut diharapkan Project Based Learning untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK. Pembangunan Banjarmasin.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK). PTK sangat cocok untuk penelitian ini, karena penelitiannya dilakukan di dalam kelas yang biasanya digunakan untuk mengajar dan dalam penelitian ini lebih fokus memfokuskan pada masalah-masalah yang sedang terjadi di dalam suatu kelas atau pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang dikenal dengan singkatan PTK yaitu penelitian yang dilakukan di kelas oleh guru/peneliti untuk mengetahui yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Penelitian tindakan kelas pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan lain-lain. Dengan demikian konsep penelitian tindakan kelas semakin berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Pemahaman konsep penelitian tindakan banyak para peneliti atau penulis menjelaskan konsep yang memang dibutuhkan dalam pelaksanaannya di dalam proses pembelajaran Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

Karena PTK dilakukan sebanyak dua siklus. Siklus I terdiri dari perencanaan tindakan kelas, pelaksanaan penelitian, pengamatan terhadap tindakan penelitian, dan refleksi yang akan dilanjutkan pada rencana perbaikan untuk hasil yang lebih baik lagi. Sedangkan untuk siklus II juga mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan pengamatan, refleksi dan perbaikan. Kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan pada siklus II akan disesuaikan dengan masalah- masalah proses dan hasil pembelajaran. pada siklus II sudah tidak diperlukan perbaikan karena dirasa cukup dan sesuai dengan yang peneliti harapkan Dengan demikian manfaat penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Untuk mengembangkan inovasi pembelajaran di kelas, seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran harus merancang pembelajaran yang mendidik maupun merancang penilaian yang baik dalam pembelajaran.
  • Untuk meningkatkan pembelajaran di dalam kelas yang kondusif melalui perbaikan secara berkesinambungan dalam hal ini aktifitas guru dan anak dalam pembelajaran terjadi eksplorasi, elaborasi dan konformasi dimana guru menjelaskan materi sampai siswa menemukan konsep dari materi, dan juga guru sebagai fasilitator dalam kegiatan siswa baik berdiskusi, mengerjakan LKPD dan juga praktik dalam menggunakan media atau alat peraga.
  • Dapat dijadikan sebagai upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, dalam hal ini guru memahami kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar dan juga kurikulum sebagai perencanaan program dalam satuan pendidikan.
  • Untuk meningkatkan kinerja serta profesionalisme guru melalui penelitian tindakan kelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun