Mohon tunggu...
Dina Aprilia
Dina Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kampus STIT Rakeyan Santang Karawang

Sejarah Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Resensi Puisi Saya Bukan Aku

28 September 2023   17:45 Diperbarui: 28 September 2023   18:21 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi entah kenapa dimata ini pengkhianatan selalu menjijikan.

Sengaja puisi ini tertulis "saya".

Karena "aku" terlalu akrab untuk kita yang terlanjur asing.

Saya akan meresensi puisi karya Alicia Ananda yang berjudul "Saya Bukan Aku". Puisi ini sempat ramai dimedia sosial. Bahkan banyak anak muda yang ikut mengcover musikalisasi puisi ini karena isi dari puisinya yang dianggap relate dengan kisah asmara para anak muda yang harus pupus karena dikhianati oleh kekasihnya. Dan ini menjadi salah satu alasan saya tertarik untuk menulis artikel ini.

Puisi ini bertemakan pengkhiatan seseorang kepada kekasihnya, hal ini tergambar pada baris "Kamu baik selama itu. Tapi entah kenapa dimata ini pengkhianatan selalu menjijikan."

Pemilihan kata atau diksi pada puisi ini sebagian bermakna kias. Makna kias adalah makna yang memiliki arti yang tidak sebenarnya. Hal ini tergambar pada baris "Dengan sakit kronis, sebab terkena tikaman tak kasat mata yang merangkul lalu menusuk. Dengan telinga menuli, mata memejam, dan hati lebam-lebam." Baris tersebut bermakna bahwa penyair merasa sakit hati kepada kekasihnya yang sejak awal sangat menyayanginya kemudian mengkhianatinya.

Rasa yang terdapat pada puisi ini adalah rasa kesal dan kecewa. Dapat dirasakan pada saat penyair membacakan puisi ini nada dan ekspresi sangat terlihat jelas bahwa sang penyair merasakan kesal dan kecewa kepada kekasihnya.

Amanat yang terkandung pada puisi ini tergambar pada baris terakir yaitu, "Sengaja puisi ini tertulis "saya". Karena "aku" terlalu akrab untuk kita yang terlanjur asing." Hal ini bermakna perbedaan kata "Aku" dan "Saya". Kata "Saya" biasa digunakan untuk orang yang tidak saling kenal, sedangkan kata "Aku" biasa digunakan untuk orang yang sudah saling kenal.

Selain itu ada juga amanat yang tersirat pada puisi ini yaitu Jangan memberikan seluruhnya rasa percaya, rasa sayang, rasa cinta kepada seseorang, berikan rasa itu semua dengan sewajarnya dan sesuai porsinya. Karena pada dasarnya manusia itu sifatnya cepat berubah. Dan jangan terlalu bergantung kepada orang lain, bergatunglah kepada diri sendiri. Karena pada sejatinya diri kita lah yang tidak akan pernah meninggalkan kita dalam keadaan apapun.

Simpulan dari isi puisi ini adalah menceritakan tentang seorang gadis yang sedang patah hati karena kekasihnya ternyata mencintai orang lain. Selama mereka menjalin hubungan, kekasihnya itu sangat baik semuanya berjalan dengan baik-baik saja, tetapi  ternyata dibalik itu semua kekasihnya berkhianat dan memutuskan untuk pergi bersama orang lain. Sedangkan ia ditinggal denga luka yang mendalam.

Puisi ini sangat bagus, selain dari makna yang terdapat pada isi puisinya, juga penyair menyajikan puisi ini dengan kata kata atau bahasa yang tidak terlalu berat, simple dan mudah dimengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun