Mohon tunggu...
Safira Dina
Safira Dina Mohon Tunggu... Lainnya - Pgmi D3 19 IAIN Jember

Mahasiswi IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Eksistensialisme

30 April 2020   15:39 Diperbarui: 30 April 2020   15:41 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat Eksistensialisme

Aliran filsafat eksistensialisme adalah sebuah paham filsafat modern. Berasal dari kata eksistensi yang berarti muncul atau bisa disebut dengan memiliki bentuk eksternal atau keluar. Aliran ini menganggap bahwa manusia berdiri sebagai dirinya sendiri, manusia sadar bahwa dirinya itu ada. Aliran eksistensialisme menolak pada pemikiran abstrak dan tidak logis.

Dalam dunia pendidikan, aliran eksistensialime menjadikan guru sebagai pembimbing dan fasilitator dalam kelas agar dapatmengetahui kelebihan-kelebihan peserta didik yang setiap individunya memiliki potensi untuk dapat belajar melalui dirinya sendiri dan minat anak tersebut, guru dapat memotivasi peserta didik dengan memberikan hadiah bagi setiap individu sehingga anak akan termotivasi untuk berkreasi menurut keinginannya.
Adapun Beberapa Tokoh Filsafat Eksistensialisme juga Pemikirannya

1.Soren Kierkeguard
Ia menjadi tokoh pertama aliran Eksistensialisme meski tidak menggunakan istilah eksistensi. Setiap individu bertanggung jawab untuk memberi makna bagi kehidupannya dan makna tersebut hidup secara otentik yang disebut juga nilai asli eksistensi itu sendiri.

2.Jean Paul Satre
Tokoh aliran eksistensialisme besar pertama yang menggunakan istilah eksistensi. Satre menekankan pada kebebasan, menjadi bebas adalah sebuah pilihan. Filsafat dibangunnya dengan cara eksistensi menjadi sebuah adanya ketebukaan, yakni eksistensi mendahului esensi.

3.Martin Biber
Ia berpendapat bahwa manusia punya 2 relasi, yaitu relasi manusia dengan benda dan manusia dengan manusia. Individu berinteraksi dengan individu lainnya, dengan objek mati atau dengan semua relaitas secara unum. Relasi tidak menjadi berkmana jika hanya bergerak di tempat, artinya perjumpaan indah dalam sebuah relasi. Keindahan dalam relasi terjadi jika orang saling menyapa dan saling memahami. Timbal balik menjadi sebuah keindahan dalam relasi.

4.Martin Heideger
Ia adalah seorang filsuf asal Jerman. Pemikirannya adalah manusia berada di keberadaan yang lain. Segala hal yang ada diluar manusia selalu dikaitkan dengan manusia. Suatu hal yang diluar manusia akan bermakna jika digunakan dalam tindakan dan tujuan manusia. Jadi apabila segala sesuatu itu terpisah dari manusia tidak menjadi bermakna.

5.Karl Jasper
Ia berpendapat bahwa tujuan filsafat untuk mengembalikan manusia pada dirinya sendiri. Aliran ini ditandai dengan pemikiran yang menggunakan pengetahuan objektif.

6.Gabriel Marcel
Gabriel mengatakan bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia hidup dengan bersama-sama. Akan tetapi manusia memiliki kebebasan untuk berotonom. Manusia harus terbuka dengan yang lain agar tidak terasingkan dari dirinya maupun orang lain.

7.Paul Tillich
Pemikirannya berpusat pada hakikat keberadaan. Ketiadaan menjadi sebuah motivasi dalam filsafat Eksistensialisme. Kecemasan menurut Tillich inheren didalam mengada itu sendiri.

Ciri-ciri Ajaran Filsafat Eksistensialisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun