Mohon tunggu...
Dimyat Aa Dym
Dimyat Aa Dym Mohon Tunggu... Guru - Bergabung mulai tahun 2012 dan Buku Perdananya tahun 2020 berjudul "Pendidikan Berbasis Al-Qur'an & Pancasila"

Seorang guru dan pendidik di sekolah yang telah mengabdikan dedikasinya untuk tunas-tunas bangsa lebih dari 20 tahun. Blog : www.dimyativi.blogspot.com , twitter : @dimyat1, FB : Dimyat Muqsith

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Batik

3 Oktober 2018   00:33 Diperbarui: 3 Oktober 2018   00:40 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional

Apa yang menarik dari pakaian bernama batik?

Batik sebagai pakaian khas nasional telah melembaga dan membudaya dalam kehidupan masyarakat kita

Batik dari sisi ekonomi juga menempati tempat tersendiri dalam masyarakat kita

Termasuk komoditas nasional yang mengisi hampir di setiap gerai pakaian

Bahkan seragam sekolah, seragam guru seragam karyawan pun tidak luput dari pakaian berjenis batik

Singkat cerita batik telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat kita bangsa Indonesia

Pantas jika batik dijadikan sebagai simbol kearifan lokal masyarakat kita

Namun ada yang suka terlupakan dari filosofi batik ini, yaitu bahwa batik mengajarkan kita tentang keberagaman

Baik keberagaman dalam hal corak, warna serta media atau cara pembuatannya

Menjadi penting bagi bangsa ini saat memperingati Hari Batik Nasional yaitu bahwa 

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam, namun demikian meski beragam tetapi memiliki jiwa dan semangat yang sama

Yaitu sama-sama mencintai batik, sama-sama memiliki sila ketiga dari Pancasila yaitu Persatuan Indonesia

Bangsa ini telah membuktikan bahwa slogan atau semboyan Bhineka Tunggal Ika itu bukan hanya ucapan atau sumpah atau janji belaka

Tapi sudah dibuktikan berabad-abad sejak dahulu. 

Bangsa ini beragam pulaunya, beragam sukunya, beragam agamanya namun sudah sepakat bersatu dalam keberagaman 

Berbhineka Tunggal Ika. Namun bukan berarti beragam sama sekali bebas keberagamannya, saat bicara tentang keberagaman dalam keberagamaan 

Maka bangsa ini telah bulat dan sepakat bahwa kita harus menjunjung tinggi nilai agama dan nilai ketuhanan yaitu sesuai sila pertama

Ketuhanan Yang Maha Esa. Paham yang tidak mengakui keberadaan agama dan tuhan bertentangan dengan dasar Pancasila.

PKI (Partai Komunis Indonesia) misalnya yang terang-terangan tidak mengakui agama dan Tuhan maka ia bertentangan dengan dasar negara

Begitu juga organisasi atau kelompok atau aliran atau faham lainnya yang tidak mengakui keberadaan agama dan Tuhan 

Maka itu tidak boleh hidup di negara kita berdasarkan konstitusi negara kita. Selamat Hari Batik Nasional, jaga persatuan, hormati perbedaan

Baik perbedaan agama

Perbedaan Suku

Perbedaan Bahasa

Perbedaan Warna kulit

Perbedaan Motif dan Corak Batik

Perbedaan Lainnya yang dijamin undang-undang 

Termasuk perbedaan pilihan partai politik dan calon presiden

Baik yang tagar #2019GantiPresiden atau #2019DuaPeriode itu adalah konstitusional

Selamat berbahagia dengan baju kebanggaan bersama yaitu Batik Nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun