Mohon tunggu...
Dimyat Aa Dym
Dimyat Aa Dym Mohon Tunggu... Guru - Bergabung mulai tahun 2012 dan Buku Perdananya tahun 2020 berjudul "Pendidikan Berbasis Al-Qur'an & Pancasila"

Seorang guru dan pendidik di sekolah yang telah mengabdikan dedikasinya untuk tunas-tunas bangsa lebih dari 20 tahun. Blog : www.dimyativi.blogspot.com , twitter : @dimyat1, FB : Dimyat Muqsith

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sharla atau Anes Mo yang Bikin Salawat itu Viral?

31 Oktober 2017   17:11 Diperbarui: 31 Oktober 2017   17:49 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Senin sore itu adalah giliran melingkar pekanan di waktu yang biasa diadakan atau ditetapkan oleh bidang pembinaan karakter (akhlak) dan moral di lingkungan LPIT Thariq Bin Ziyad. Saya pun beranjak dari tempat tugas sekita jam enam belas. 

Sampai di sekolah seperti biasa ambil absensi lalu menemui mente yang saya bina tersebut. Tempat kami sudah sepakati selain di lorong-lorong atau ruangan atau area yang ada disekolah, secara berkala kami sudah ada rencana outdoor atau di luar sekolah meski tetap dengan sepengetahuan dari sekolah.

Sampailah di suatu acara sore itu, pertama pembuka dengan harapan membawa manfaat dan keberkahan dari acara sederhana itu, dibawakan oleh pembawa acara atau mc, dilanjutkan dengan agenda kedua yaitu tilawah Qur'an secara bergantian.

Tak ketinggalan sebagai calon pemimpin masa depan yang biasa dilaksanakan di LPIT Thariq Bin Ziyad adalah Qultum atau Taushiyah yang intinya adalah nasehat secara bergiliran setiap pekan temanya terserah yang penting mengandung arahan atau hikmah.

Saya sebagai mentor selalu mencatat tema pekanan dari Qulktum yang mereka sampaikan karena hal itu akan membawa mereka kepada suasana saling introspeksi dan saling mengingatkan yang sangat alami karena berdasarkan pemahaman dan pengetahuan yang mereka sudah miliki.

Dalam menyampaikan nya pun ringan tanpa paksaan harus ini harus itu. Saat itu adalah Tsaqif Fathi Akbar yang giliran Qultum. Pembawa acara yang bertugas adalah Ditya. Selanjutnya Ditnya mempersilahkan saya menyamaikan materi, sore itu yang dijadwalkan oleh sekolah materinya tentang "Wajibuna Nahwar Rosul" Kewajiban kita terhadap Rosul.

Saya pun berupaya sesederhana mungkin menyampaikan materi itu dengan harapan agar materi yang disampaikan bukan hanya berorientasi kepada kognitif tapi lebih kepada afektif dan psikomotorik. Pembentukan karakter intinya. Saya kaitkan dengan bacaan tilawah yang mereka baca terutama yang terkait dengan tema, saya kupas juga qultum yang disampaikan agar mereka merasa ada ketersambungan keretkaitan antara acara satu dengan acara lainnya.

Sampailah kepada pembahasan tentang pokok materi pembicaraan yaitu Kewajiban kita terhadap Rosul. Dari sembilan jenis kewajiban yang harus diemban oleh kaum beriman saya titik tekankan kepada kewajiban nomor tujuh yaitu memperbanyak shalawat kepada nabi SAW.

Sembilan kewajiban tersebut adalah:

1. Beriman kepadanya

2. Mencintainya dan keluarganya

3. Mengagungkannya

4. Menolongnya dan memuliakannya

5. Mencintai siapa saja yang ia cintainya

6. Menghidupkan sunnah-sunnahnya

7. Memperbanyak shalawat kepadanya

8. Mengikuti ajarannya atau sistem hidupnya

9. Mewarisi atau Mewariskan Risalahnya

Sampai juga kepada sesi tanya jawab atau diskusi, saat itu pun materi pembicaraan menjadi nyambung dengan video yang saat ini sedang viral yaitu Qosidah yang dibawakan penyanyi asal Jombang Sharla di hadapan pemirsa TV di acara The Voice Kids. Kebetulan yang bertanya saat itu adalah salah satu coach nya yaitu Agnes Mo.

Diujung diskusi saya tertarik untuk menyampaikan pertanyaan (Apa yang menyebabkan video Sharla dan Agnes Mo itu viral?) dan minta jawaban dari masing-masing peserta lingkaran, saat jawaban disampaikan ada beragam jawaban tetapi yang menjadi salut saya adalah jawaban Irfan yang menyatakan bahwa Shalawatlah yang membuat itu viral. 

Coba kalau tidak ada shalawat tidak ada nabi Muhammad maka Sharla dan Maher Zein tidak akan menyanyikan lagu qosidah itu. Dan diakhir pertemuan mereka pun sepakat dengan jawaban terakhir itu. Saya pun tinggal membenarkan saja apalagi pembicaraan itu temanya sejalan dengan apa yang dibincangkan dan menjadi viral saat ini. 

Tak ketinggalan di akun instagram Maher Zein atau Youtub Sahalawat Sharla sudah ada dan bahkan sudah ada yang menontonnya mencapai pengunjung dua juta lebih. Wallahu A'lam.

Qosidah ini berasal dari Album Maher Zain, Sangat menyentuh nan  indah dan selain itu juga dilantunkan group sholawat Mustamirrut Turost  ITS yang menghantarkan masuk juara Festival Sholawat Banjari Sunan  Kalijogo 2012.Sungguh Lantunan sholawat ini sangat indah dan syahdu  untuk didendangkan dan didengarkan..

[DM]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun