Pada rabu malam nanti,Timnas Indonesia U19 akan melakoni laga 'hidup mati' melawan Uni Emirat Arab(UEA). Â Setelah kalah secara dramatis 5-6 atas Qatar, Laga terakhir melawan UEA menjadi laga penentuan apakah Timnas Garuda Nusantara dapat lolos ke Fase Perempat Final. Â
Timnas Indonesia U19 wajib memenangkan pertandingan untuk melanjutkan mimpi mereka menuju Piala Dunia U20. Hal ini karena pada saat yang bersamaan, Qatar U19 hanya akan berhadapan dengan China Taipei U19 yang sudah tersingkir.
Sebagai wakil dari Timur Tengah seperti halnya Qatar, UEA juga akan menjadi lawan yang sulit bagi Timnas Indonesia U19. Â UEA U19 memang tidak diisi oleh pemain-pemain dari klub Eropa seperti halnya Qatar namun posisi mereka sebagai unggulan kedua di Grup A menunjukkan bagaimana kapasitas mereka. Â
Hal ini juga ditunjukkan dengan dua kemenangan yang diraih atas Qatar U19 2-1 dan China Taipei U19 8-1[1]. Â UEA U19 menjadi lawan yang bisa lebih menyulitkan dibandingkan Qatar U19.
Dengan kondisi di atas, hal ini bukan berarti timnas Indonesia U19 tidak punya peluang menghadapi UEA U19. Â Dengan mengkomparasikan hasil pertandingan uji coba antara keduanya, Indonesia U19 bisa dikatakan sebenarnya tidak kalah dari UEA U19. Â Pada pertandingan uji coba terakhir, Indonesia U19 menang 3-2 atas Yordania sedangkan UEA U19 menang atas Malaysia 2-1[2][3].Â
Padahal Yordania pernah mengalahkan UEA U19 beberapa bulan sebelumnya sementara Malaysia menyingkirkan Indonesia U19 lewat adu penalti di Semi Final AFF U19 2018. Â
Hal ini ditambah dengan hasil pertandingan kedua tim melawan Arab Saudi. Â Indonesia U19 kalah 1-2 dari Arab Saudi, sedangkan UEA U19 kalah 0-3[2][3]. Dengan melihat hasil tersebut, Indonesia U19 sebenarnya tidak kalah dari wakil Timur Tengah. Â Namun potensi tersebut tidak akan berarti jika Timnas U19 tidak melakukan pembelajaran dari 3 pertandingan yang telah mereka lalui melawan tim-tim dari Timur Tengah.
Sebelum Kejuaraan AFC U19 2018, Timnas Indonesia U19 melakukan dua pertandingan uji coba melawan wakil dari Timur Tengah:Arab Saudi dan Yordania. Â
Melawan Arab Saudi, Timnas U19 sebenarnya mampu nengimbangi permainan Arab Saudi namun koordinasi pertahanan menjadi masalah  Sementara melawan Yordania, Indonesia menang 3-2 bahkan sempat unggul 3-0.  Pembelajaran apa saja yang harus diperhatikan dari 3 pertandingan sebelumnya melawan tim dari Timur Tengah?
- Keberadaan Todd Rivaldo Ferre. Â Penulis tidak tahu apakah keterkaitan ini sebenarnya sudah ada sejak pertandingan melawan Arab Saudi atau memang baru terlihat saat Minggu lalu berhadapan dengan Qatar. Â Namun berdasarkan data, Ferre selalu tampil saat Timnas Indonesia U19 berhadapan dengan Arab Saudi dan Yordania. Â Pada saat melawan Qatar, Ferre yang baru dimasukkan di Babak kedua bahkan hampir membuat Timnas Indonesia U19 menyamakan gol dengan Qatar. Â Dengan melihat hal tersebut, pelatih Indra Sjafri mungkin perlu mempertimbangkan memainkan Todd Rivaldo Ferre sejak awal dan mengorbankan antara Egy Maulana Vikri, Witan, atau Rafli Mursalim.
- Tidak memainkan duet Rachmat Irianto dan Nur Hidayat di lini Belakang. Ketentuan ini memang belum benar-benar terbukti. Namun berdasarkan data, Timnas Indonesia U19 saat menang melawan Yordania dan hampir menahan seri Qatar memang tidak memakai duet Rachmat Irianto dan Nur Hidayat. Â Pada pertandingan melawan Yordania, Timnas Indonesia U19 memasang duet Nur Hidayat dan Indra Mustafa di posisi centre back dan hasilnya Indonesia meraih kemenangan. Â Pada pertandingan tersebut, Indonesia U19 bahkan mampu menahan serangan Yordania selama 80 menit[4]. Â Pada pertandingan melawan Qatar, pergantian Nur Hidayat dengan Indra Mustafa di awal babak kedua bisa membuat pertahanan Indonesia U19 hanya kebobolan 2 gol di Babak kedua[5]. Â Dengan melihat kondisi di atas, Timnas Indonesia mungkin harus mencoba memainkan antara duet Rachmat Irianto-Indra Mustafa atau Nur Hidayat-Indra Mustafa di Centre Back saat nanti malam berhadapan dengan UEA U19. Â Meskipun memang belum pasti namun patut untuk dicoba.
- Menambah variasi serangan.  Pada dua pertandingan awal di Grup A AFC U19 2018, Indonesia U19 cenderung  mengandalkan serangan dari sayap. Pada pertandingan pertama melawan China Taipei, serangan dari sayap memang sukses membungkam lawan.  Namun saat berhadapan dengan Qatar, model serangan seperti itu tidak berhasil.  Indonesia baru bisa mendobrak pertahanan Qatar setelah mengoptimalkan set piece dan menambah variasi serangan dengan melakukukan penetrasi dari tengah[6].  Hal ini juga didukung dengan melihat permainan Timnas U19 saat menang melawan Yordania.  Indonesia U19 saat itu mendobrak pertahanan Yordania dengan memperbanyak percobaan tendangan  dari luar kotak penalti[7].  Dengan melihat kondisi tersebut, para pemain Timnas U19 harus berani mencoba variasi serangan lain selain mengandalkan serangan dari sayap saat nanti malam berhadapan dengan UEA U19.
Dengan ketiga ketentuan di atas, penulis berharap Timnas Indonesia U19 punya peluang untuk lolos dari Grup A. Â Selebihnya bergantung pada usaha optimal para pemain di lapangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H