Mohon tunggu...
Predictors Dims
Predictors Dims Mohon Tunggu... Dosen - Predicting by history

Keep The ..[Red and White]..Flag Flying High

Selanjutnya

Tutup

Bola

AC Milan dan Harapan Mereplikasi Era Lajos Czeizler

12 Juli 2015   14:53 Diperbarui: 12 Juli 2015   14:53 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pengganti, Czeieizler merekrut 6 pemain dengan usia yang relatif lebih muda diantaranya adalah Nils Liedholm (25), Gunnar Gren (25),dan Lorenzo Buffon (19).  Ketiga pemain tersebut nantinya menjadi rekrutan terbaik bagi Czeizler.   Pada musim pertama bersama AC Milan, Czeizler memang hanya membawa Milan menjadi runner-up Serie A 1949-50, namun prestasi cemerlang ditunjukkan pada musim berikutnya. 

Dengan mendatangkan Mario Renosto di awal musim 1950-51, dan mengorbitkan Tridente Gre-No-Li  (Gunnar Gren, Gunnar Nordahl, dan Nils Liedholm) Milan menjadi juara Serie A 1950-51 dan merebut juara Latin Cup 1951. Prestasi Czeizler yang membawa Milan juara Serie A mengakhiri ‘puasa gelar juara’  AC Milan selama puluhan tahun,dan bahkan Czeizler memberikan trofi tingkat Eropa pertama bagi Milan, yaitu Latin Cup 1951.  Melihat perjalanan karir Czeizler, prestasinya bersama AC Milan bisa dibilang cukup menarik. 

Czeizler memang sukses di Liga Swedia, namun Liga Swedia bisa disebut tingkatannya setingkat di bawah Liga Italia.  Padahal sebelum Czeizler, Milan sempat dilatih oleh 2 pelatih yang sempat meraih juara Serie A,  William Garbutt (Inggris) dan Herman Felsner (Austria), namun keduanya gagal memberikan gelar juara untuk Milan.  Czeizler yang sempat gagal ketika awal berkarir di Italia, justru sukses mengakhiri  ‘puasa gelar juara’ AC Milan.

Ditunjuknya Sinisa Mihajlovic, saat AC Milan sedang mengalami krisis prestasi menjadi menarik apakah Mihajlovic mampu menyamai atau bahkan melampaui prestasi Czeizler.  ‘Prestasi’ Mihajlovic di Italia sebagai pelatih, sebenarnya tidak bisa disebut cemerlang.  Musim lalu, Sampdoria memang dibawa lolos ke Liga Eropa 2015-16 dengan finish di peringkat 7, namun sebenarnya hal itu terjadi karena Genoa yang berada di peringkat 6 gagal memenuhi kriteria lisensi UEFA. 

Kebetulan, ‘prestasi’  Mihajlovic yang kurang cemerlang di Italia hampir sama dengan cerita Czeizler saat pertama kali berkarir di Italia, apalagi keduanya sama-sama berasal dari Eropa Timur.  Oscar Tabarez (Uruguay)juara Copa Libertadores 1987, dan Fatih Terim (Turki) juara Piala UEFA 2000 keduanya gagal total saat melatih AC Milan, bahkan 3 mantan pemain AC Milan (Leonardo (Brazil), Clarence Seedorf (Belanda), dan Filippo Inzaghi) juga tidak mampu memberikan gelar juara.

Menarik untuk dinantikan, bagaimana kiprah Mihajlovic yang bukan mantan pemain AC Milan dan tidak mempunyai ‘CV’  yang cukup cemerlang sebagai pelatih mampu membangkitkan kejayaan AC Milan.   Para Milanisti tentu berharap Mihajlovic akan mampu mengulangi atau bahkan melampaui prestasi dari Lajos Czeizler 65 tahun lalu.

Ref:

1

2

3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun