Mohon tunggu...
DiMei
DiMei Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang murid di sekolah kehidupan

Seorang manusia dan murid yang biasa-biasa saja. Ingin berbagi cerita kepada semua yang mau sama-sama belajar tentang apa saja. Berharap tulisan saya dapat menjadi sebuah titik kecil di dunia yang kadangkala terlalu sibuk untuk sekadar berhenti sejenak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kawan Sejati

19 Februari 2024   23:14 Diperbarui: 19 Februari 2024   23:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sadarlah!" dari aku
Kamu balas dengan "Diamlah!"

Sekarang, cukup!
Tidak ada yang pantas untuk sebuah ketulusan!
Simpan saja itu
Biarkan usang, daripada dibuang orang

Tanyakan pada dirimu yang kini sedang sendu
Layak kamu disanding oleh pilu?
Buka matamu!
Cuma aku kawan sejatimu
____
Sudah, sisi diriku
Aku sayang kamu
Hentikan amarahmu

Aku pecah
Dan terbelah
Bukan dia yang salah
Tapi aku yang lengah

Saat ini
Aku sedang ingin mencicipi sedikit lara
Aku sedang ingin menikmati rembesan air mata
Tak lama
Mungkin hanya selamanya..

~ ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun