Satu hari setelah acara Perpisahan Kelas XII, alhamdulillah Dimdim diterima kerja di salah satu studio foto dan vidio yang ada daerah di Tegal. Sebenarnya niat Dimdim setelah lulus SMK adalah kuliah di luar kota, namun karena orang tua bilang "Dim abis lulus kamu kerja ya" ndilalahe (Baca: Kebetulan) Dimdim nggak diterima kuliah di jalur SNMPTN dan malah bekerja di studio foto dan vidio itu. Perkataan orang tua memang manjur cuy.
Dimdim bersyukur dapat bekerja di tempat yang sesuai dengan passion. Dimdim suka dengan dunia photography, cinematograpy dan editting vidio. Semua itu dapat Dimdim temukan di dunia kerja yang sekarang Dimdim lakoni, ini yang namanya sambil menyelam minum coca cola barengan Chandra Liow. Ditambah lagi dengan gaji yang didapat sudah lebih dari kata cukup bagi Dimdim.
Berbekal skill yang di dapat ketika SMK selama hampir tiga tahun, Dimdim jadi lebih siap dalam menjalani pekerjaan ini. Mulai dari teknik pengambilan gambar sampai editting vidio Dimdim sudah cukup menguasai. Tapi nyatanya skill tanpa dibarengi dengan jam terbang yang tinggi sama ajah belajar dari nol lagi.
Waktu itu adalah  job wedding pertama kali yang Dimdim lakoni. Tempatnya lupa dimana, yang jelas di rumah pengantin ceweknya. Disana tugas Dimdim pegang kamera vidio lengkap dengan stabilizer yang beratnya hampir 2 kg, kalau Dimdim kerja satu minggu tugasnya kayak ginih terus bakal berotot seperti Deddy Corbuzier. Berat cuy, kayak melihat dia jadian sama cowok lain. Harus stabil dan fokus dengan objeknya, pokoknya berat dah. Ini bukti keseriusan Dimdim
"Dim, ambil vidio pengantin make up buat opening," tugas Kak Ayen, orang yang njomplangin Dimdim hingga dapat bekerja di studio foto dan vidio ini
"Wokeh siap kak!" jawab Dimdim lantang
Dimdim masuk ke ruang tamu yang dipenuhi dengan tamu-tamu undangan yang duduk lesehan, ada yang minum teh, ada yang berbincang, ada yang makan jajan dan ada pula yang  ngupil sambil makan jajan.
Di salah satu sudut, Dimdim melihat ada cewek yang lagi di make up, ini pasti pengantin yang di maksud, Dimdim-pun menghampirinya.
Setelah dihadapannya, Dimdim mengeker kamera dan memfokuskan ke wajah pengantin. Tetapi ada yang aneh cuy, dilihat dari frame kamera kok pengantin ceweknya agak gimana gituh, banyak kerutan di wajah, leher dan tangannya terlihat agak kasar seperti tangan kuli panggul. Ah bodo amat, mungkin pengantin ceweknya memang randa (Baca:Janda). Tanpa pikir panjang Dimdim langsung mengambil beberapa shoot dengan angle yang berbeda.
Di tengah-tengah Dimdim mengambil shoot, si pengantin cewek tersenyum sama Dimdim. Takut dia malah jadi suka sama Dimdim, nanti waktu akad malah dia membatalkan dan langsung meminta Dimdim jadi pengantin cowoknya, kan serem. Bukan gimana-gimana cuy, masalahnya tangannya dia kayak kuli panggul, nanti malam pertama malah Dimdim di panggul di pundak dan di banting di kasur, kan serem.
"Dim sini!" Kak Ayen datang dan langsung nyeret tangan Dimdim ke arah sebuah kamar
Disana ada cewek yang menggunakan gaun berwarna putih, dia lagi di make up. Perawakannya jauh sangat berbeda kalau dibandingkan sama yang tadi. Bodinya lebih singset, wajahnya kenceng, putih, lumayan cantik.
"Ambil shoot pengantin buat opening," tutur Kak Ayen
Lah terus yang tadi siapa? Masa pengantin ceweknya ada dua? Nggak mungkin lah ya. Wah ini artinya dia bukan pengantin ceweknya, mungkin dia Ibu dari pengantin cewek, calon mertua atau bahkan pagar ayu. Lah tapi kok pagar ayu kayak kuli ginih. Wah pantes ajah tuh orang di shoot cengar-cengir mulu kayak kudanil, sudah gituh Dimdim membalas senyumannya dengan senyuman lagi. Aduh bahaya ini mah kalau beneran nanti Dimdim diajak nikah. Tahu gituh waktu dia senyum-senyum Dimdim getok ajah tuh orang pake pake stabibilzer.
Dimdim
03-05-2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H