Kubu satu kuat dengan Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Prakerja. Sementara kubu yang satunya lagi berpendapat agar semua keperluan warga untuk kepentingan negara agar hanya dengan menggunakan KTP saja, jadi lebih praktis dan nggak kebanyakan kartu ini dan itu. Ya kalau menurut Dimdim, suatu perbedaan adalah hal yang wajar asalkan bersaing secara sehat dan tidak menimbulkan kerusuhan.
Sebagai bocah ababil yang bulan lalu KTP-nya baru jadi, padahal buatnya sudah dari tahun lalu, Dimdim melakukan beberapa riset mulai dari menonton Debat Calon Presiden dan Wakilnya, baca-baca berita, atau yang agak ekstrem adalah menyaksikan adu cocot (baca: mulut) antara kedua tim pemenangan di wilayah Dimdim. Tujuannya tentu saja untuk bekal Pemilu 2019, agar mantap memilih.
Kalau diperhatikan, semakin mendekati Pemilu 2019 semakin panas suasana. Bahkan ada beberapa warga yang resah karena adanya rebutan suara. Dimdim jadi flashback Pemilihan Kepala Desa beberapa bulan lalu, yang membuat Ibu bingung bahkan takut karena didatangi beberapa tim sukses calon kepala desa. Pasalnya gerombolan itu datang dengan sedikit memaksa agar memilih paslon yang dibela.
Dimdim berharap sebelum pemilu berlangsung, Pak Jokowi dan Pak Prabowo dapat menciptakan suasana yang adem. Ya apa gituh kek, contohnya dengan hangout bareng, ke ragunan atau di mana gituh, agar suasana perebutan tahta Presiden agak adem sedikit.
Pasalnya kalau melihat kedua kubu di panggung debat, kelihatan panas yang dipaksa untuk dingin. Jadi kayak Panastis (Panas Dingin Atis) gimana gituh. Apalagi waktu adegan Pak Prabowo joget-joget ketika debat berlangsung yang disambut dengan Pak Sandi yang memijat pundak Pak Prabowo.
Ya kan coba ajah kalau Pak Jokowi dan Pak Prabowo fotbar di ragunan sambil menggendong orang utan, ini baru kedamaian kedua paslon yang hakiki. Dan pasti suasana politik Indonesia menjadi jauh lebih adem.
Mungkin setelah kalian membaca Dimdim ini, mari kita bareng-bareng kirim email ke Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Kira-kira seperti ini:
"Dear Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Request dong Pak, Pak Jokowi dan Pak Prabowo hangout bareng ke ragunan. Jangan lupa fotbar sama orang utan, Pak!"
Nah agar lebih lengkap, setelah hangout Pak Jokowi dan Pak Prabowo mengadakan makan bersama dengan tim suksesnya. Nggak perlu elite dan mahal kok, makan di warteg ajah, yang terpenting kan kebersamaanya.
Bila perlu Pak Jokowi dan Pak Prabowo mengadakan makan gratis di warteg. Setuju nggak? Kalau setuju ayo kita kirim email ke Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Kira-kira seperti ini:
"Pak Jokowi dan Pak Prabowo mengadakan makan gratis dong!"
Setelah makan, agar lebih indah lagi adalah dengan bermain bersama. Mungkin kalau Pak Jokowi dan Pak Prabowo main congklak bakalan seru, pasti kalau di upload di sosmed bakal rame dengan caption:
"Kuy main congklak sist"
Mari kita kirim email ke Pak Jokowi dan Pak Prabowo. "Kayaknya seru deh kalo Pak Jokowi dan Pak Prabowo main congklak."
"Stop! tulisan macam apa ini? Nggak guna!" Pembaca ngamuk sambil melempar HP yang digenggam
Baiklah sepertinya setelah Dimdim nulis beginih bakal banyak umpatan emosi di email Dimdim. Ampun!
PS: Jangan lupa tertawa
DimdimÂ
Tegal, 06-04-2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H