Ini menampilkan perasaan Sehabis definisi, permasalahan korupsi yang kedua merupakan pengukurannya. Gimana diukur? Pengukuran subyektif korupsi tidak berlaku buat perbandingan lintas negeri. korupsi bertabiat objektif ( anggapan universal ataupun kelompok sasaran). Ini menampilkan perasaan transaksi. Oleh sebab itu, tata cara ini secara tidak langsung mengukur tingkatan korupsi yang sesungguhnya danpersepsi umumnya digunakan dalam literatur empiris. Indeks anggapan korupsi pula membongkar permasalahan tata cara lebih dahulu. Jadi informasi bersumber pada kelompok sasaranpublik ataupun kelompok responden tertentu tentang minimnya keadilan di depan umumdibangun oleh Transparency International pula menampilkan tingkatan korupsi yang dirasakandaripada tingkatan korupsi yang sesungguhnya.
Pekerjaan  itu tercantum tingkatan pendapatan di kantor publik serta lamanya waktu yangBank 1997. pejabat yang jujur bisa mengharapkan buat menikmatinya. Di samping itu seluruh, harga dari aksi korupsi bergantung pada khasiat yang diberikan oleh aksi itu.
Â
Kajian Kepustakaan
Saat awal mula pendekatan, masing- masing aktivitas pejabat politik maupun administrasi dikira tidak pantas apabila bertentangan dengan kepentingan umum. Ini menyiratkan jika pejabat publik mendukung sebagian dari mereka satu dengan mempertaruhkan kepentingan publik dan mendapatkan keuntungan orang. Namun pendekatan ini dikritik dan didiskusikan; syarat apa yang harus diiringi dalam mengidentifikasi kepentingan public, karena masing- masing aksi pemerintah bertentangan dengan seseorang definisi kepentingan umum Penganjur pendekatan kedua percaya jika korupsi ialah urusan public berpikir itu merupakan[Gibbons, 1989].
Pendekatan ini pula telah dikritik atas dasar kata tersebut " publik" . Apa artinya yaitu elit politik, warga negara yang dimobilisasi secara politik maupun seluruh populasi? Untuk pendekatan terakhir dan ketiga, perbuatan korupsi ialah orang yang melanggar sebagian syarat istimewa yang harus dicoba oleh tugas- tugas publik pertukaran ilegal barang politik buat keuntungan individu. Segala definisi ini hadapi satu kasus tentang gimana kita dapat memanfaatkannya tujuan empiris di berbagai negara dengan budaya yang berbeda. Oleh karena itu, buat analisis empiris, suatu definisi harus memiliki 3 aspek fundamental.
Oleh karena itu, tata metode ini secara tidak langsung mengukur tingkatan korupsi yang sebetulnya dan pula memecashkan kasus tata metode lebih dulu. Jadi data bersumber pada kelompok sasaran asunsi biasanya digunakan dalam literatur empiris. Indeks asumsi korupsi dibangun oleh Transparency Internatiional pula menunjukkan tingkatan korupsi yang dirasakan daripada tiingkatan korupsi yang sebetulnya.
Rerangka Pemikiran, Hipotesis
 Dalam literatur ditemui kalau a variabel signifikan dalam satu regresi namun jadi tidak signifikan kala sebagian yang lain variabel digabungkan dengannya. Pula diamati kalau dalam satu periode korupsi menimbulkan variabel lain serta pada periode kedua diakibatkan oleh variabel lain. Sebagian variabel mempunyai ikatan positif dengan korupsi semacam, keterlibatan pemerintah dalam ekonomi, ketimpangan serta tidak terdapatnya persaingan di pasar serta lain- lain mempunyai negatif semacam perkembangan tingkatan pembelajaran serta kebebasan ekonomi dll.
Riset yang dicoba oleh Johnson, Kaufmann serta Zoido Lobaton( 1998), Bonaglia et angkatan laut. serta, Fisman serta Gatti ( 2002) menciptakan korelasi positif antara korupsi serta dimensi ekonomi tidak formal. Namun sebagian riset mempunyai sebalik penemuan semacam Treisman ( 2000), Ali serta Isse ( 2003). Mereka menciptakan akibat positif dari negeri intervensi, berarti intervensi negeri kurangi tingkatan korupsi. Diatas segalanya. Korelasi antara variabel- variabel ini kuat tetapi rusak, kala variabel baru PDB per kapita diperkenalkan dalam persamaan. Buat menguji jalinan ini hanya buat pengembangan negara kami merumuskan hipotesis berikut:
i. Tingkatan kebebasan ekonomi orang yang lebih besar( sedikitnya kendali politik atas sumber tenaga dan peluang ekonomi negara) hendak mengurangi tingkatan yang dirasakan korupsi.