Mohon tunggu...
Dimas BayuPrasetyo
Dimas BayuPrasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu buana

42321010039 - Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 12 - Teodesi dan Kejahatan

19 November 2022   18:21 Diperbarui: 19 November 2022   18:28 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

David Hume mengutip statment berarti menimpa kasus kejahatan dalam Dialogues Concerning Alami Religion( 1779 ) ialah Bila Tuhan itu terdapat, hingga Ia mahakuasa serta baik sekali makhluk yang sangat baik hendak melenyapkan kejahatan sepanjang bisa jadi; tidak terdapat batas buat apa yang bisa dicoba oleh makhluk mahakuasa; 

Oleh sebab itu, bila Tuhan terdapat, tidak hendak terdapat kejahatan di dunia; terdapat kejahatan di dunia; oleh sebab itu, Tuhan tidak terdapat. Dalam alasan ini serta dalam permasalahan kejahatan itu sendiri, kejahatan dimengerti mencakup kejahatan moral ( yang diakibatkan oleh aksi manusia yang leluasa) serta kejahatan natural ( yang diakibatkan oleh fenomena alam semacam penyakit, gempa bumi, serta banjir).

Dalam alasan ini serta dalam permasalahan kejahatan itu sendiri, kejahatan dimengerti mencakup kejahatan moral(  yang diakibatkan oleh aksi manusia yang leluasa) serta kejahatan natural( yang diakibatkan oleh fenomena alam semacam penyakit, gempa bumi, serta banjir)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan david hume perpendapat bahwa permasalahan sebuah kejahatan itu sangat amat tidak dapat diabaikan, dan Menurut hube jika kita meyakini kejahatan itu ada berarti harus menerima bahwasannya tuhan itu tidak Maha Kuasa atau tidak Maha Penyayang.

Daftar Pustaka :

https://psikologi.unair.ac.id/id_ID/artikel-mengapa-orang-melakukan-kejahatan/

https://media.neliti.com/media/publications/502405-none-c9d43be3.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Gottfried_Leibniz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun