1. mens rea ( terdapatnya niatan melaksanakan sikap).
2. actus reus ( sikap terlaksana tanpa paksaan dari orang lain ).
Contohnya: pembunuhan diucap kejahatan kala pelakon sudah mempunyai hasrat menghabisi nyawa orang lain, dan ilham serta penerapan sikap pembunuhan dipunyai pelakon sendiri tanpa paksaan dari orang lain.Â
Bila pelakon nyatanya mempunyai kendala mental yang menimbulkan niatnya terjalin diluar pemahaman, contoh, sikap kejahatan terjalin pada dikala tidur ataupun tidak sadar, hingga aspek mens rea- nya dikira tidak utuh, ataupun tidak dapat secara gamblang dinyatakan selaku kejahatan, sebab orang dengan kendala mental tidak dapat dimintai pertanggung jawaban atas perilakunya.
Pada pengertian kejahatan menurut sosiologis kejahatan mencakup semua perbuatan yang dilakukan manusia. Bahkan tindakannya yang ditentukan  atau tidak ditentukan oleh hukum. Selain dari pengertian yang diatas kita akan membahas pengertian kejahatan dari pandangan seorang filsuf yaitu Gottfried Willhelm Leibniz dan David Hume.
Gottfried Wilhelm Leibniz
Gottfried Wilhem Leibniz ataupun kadangkala kala dieja selaku Leibnitz ataupun Von Leibniz( 1 Juli( 21 Juni bagi tarikh kalender Julian) 1646-- 14 November 1716) merupakan seseorang filsuf Jerman generasi Sorbia serta berasal dari Sachsen.Â
Dia paling utama populer sebab mengerti Thodice kalau manusia hidup dalam dunia yang sebaik bisa jadi sebab dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Thodice ini jadi populer sebab dikritik dalam novel Candide karangan Voltaire.
Tidak hanya seseorang filsuf, dia merupakan ilmuwan, matematikawan, diplomat, fisikawan, sejarawan serta doktor dalam hukum duniawi serta hukum gereja. Dia dikira selaku Jiwa Universalis zamannya serta ialah salah seseorang filsuf yang sangat mempengaruhi pada abad ke- 17 serta ke- 18.Â
Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak harian serta puluhan ribu pesan dan naskah manuskrip yang belum seluruhnya diterbitkan. Hingga saat ini masih belum terdapat edisi lengkap menimpa tulisan- tulisan Leibniz serta dengan ini laporan lengkap menimpa prestasinya belum bisa dicoba.
Sebutan" teodisi" diperkenalkan awal kali pada tahun 1710 oleh Leibniz melalu novel karyanya yang bertajuk Teodisi. Dia menulis novel ini dengan tujuan buat membagikan konsep menimpa teodisi dalam rangka pembelaan atas watak Allah.