“Pring reketek gunung gamping ambrol, Serangan PSIM mantep PSS jebol”
Itulah yel-yel yang disiapkan oleh supporter PSIM atau lebih dikenal dengan PTLM (Paguyuban Tresno Laskar Mataram). Pertemuan PSIM Jogja melawan PSS Sleman terjadi pada 7 Juli 1997 di Stadion Mandala Krida dalam laga 10 Besar Divisi I.
Kedua tim berhasil lolos ke tahap selanjutnya setelah menduduki runner-up di grup masing-masing. PSIM tergabung dalam Grup Tengah I bersama Persis Solo, Persitara Jakarta Utara dan Serang Jaya Warna Abadi (SJWA). Sedang PSS Sleman tergabung dalam Grup Tengah III bersama Persikabo Bogor, Persiwangi Banyuwangi dan PSJS Jakarta Selatan.
Kembali ke laga PSIM Jogja melawan PSS Sleman pada laga tersebut. PSIM yang bermaterikan pemain-pemain baru bertekad kembali promosi ke kasta tertinggi. Beberapa pemain PSIM seperti Widadi Karyadi, Jatmiko dan Putut Jati Purnomo yang menjadi tulang punggung tidak lagi dipakai.
PSIM bermaterikan pemain muda seperti Wahyudianto “Kancil” yang sebelumnya memperkuat PSS Sleman. Bambang Sumantri yang lincah disisi sayap serta Totok Haryanto yang mampu mencetak 4 gol pada fase penyisihan grup.
Sedang PSS Sleman diperkuat eks kapten PSIM, Jatmiko. Pada posisi striker ada pemain asal Godean, Tri Basuki didukung pemain tengah M. Eksan yang tampil apik di partai sebelumnya. PSS kala itu bermaterikan pemain lokal sedang PSIM tahun pertamanya menggunakan jasa pemain asing yaitu Felix Lowe (geladang) dan Ali Yaya (kiper).
Gol Bambang Sumantri Antar Kemenangan PSIM atas PSS Sleman
Pertandingan langsung berjalan sangat ketat sejak wasit Suhartono meniup peluit. PSIM mengandalkan Totok Haryanto – Felix Lowe di barisan depan.
Pada menit ke-32 Felix dijatuhkan oleh bek PSS, Sutrisno. Bambang Sumantri dipercaya mengambil tendangan. Bola melesak menjebol gawang PSS yang dijaga oleh Buadi. Stadion langsung bergemuruh setelah bola lesakan Bambang Sumantri masuk ke gawang. Suporter PSIM bersorak menyambutnya.
Kerja sama Felix dan Totok Haryanto beberapa kali mengancam gawang PSS namun masih bisa dimentahkan oleh kiper. Hingga akhir pertandingan skor tidak berubah. PSIM unggul 1-0.
Bogel panggilan dari Bambang Sumantri menjelaskan rasa canggung ketika berhadapan dengan PSS. “Saya sendiri tidak tahu mengapa merasa tegang sekali” ujarnya.
Kemenangan atas PSS mempermulus jalan PSIM menuju laga semifinal. PSS akhirnya hanya mampu menjadi peringkat ketiga dalam Grup A kalah poin dengan PSIM dan Persikota Tangerang yang melaju ke fase semifinal
Sumber foto: Kedaulatan rakyat, 1997
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H