Mohon tunggu...
M Andimaz Kahfi
M Andimaz Kahfi Mohon Tunggu... Penulis - JOURNALIST

MENYUARAKAN KEHIDUPAN

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerbung: Cinta Pertama

23 Oktober 2024   02:19 Diperbarui: 23 Oktober 2024   02:29 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Kakek sudah meninggal nak," ucap ibu sambil memelukku sekali lagi.

Kakek akhirnya dimakamkan sehabis Dzuhur, tangis tak henti salng bertaut dari semua anak-anak kakek dan terutama nenek yang sangat terpukul dengan  kepergian kakek. Di  pemakaman, aku disuruh oleh ibu untuk menaburkan bunga di makam kakek.

Dua tahun berselang saat aku sudah sekolah dan duduk di kelas 2 SD, aku baru paham bahwa kematian adalah berakhirnya kehidupan makhluk hidup secara permanen, ditandai dengan berhentinya fungsi vital seperti jantung, pernafasandan aktivitas otak.

Kenapa aku tiba-tiba mengingat kakek, karena sore ini kami sekeluarga baru pulang ziarah dari makam kakek di area perkuburan di Jalan Bali.

Sesampainya di rumah nenek, aku sempat rebahan karena pegal sehabis berjalan dari pemakaman kakek. Aku sebenarnya sudah mulai puasa, tapi belum bisa full dan masih bolong-bolong. Kadang juga aku buka karena tergoda oleh makanan-makanan lezat yang disajikan tante Vanya selama bulan puasa.

Tiba-tiba dari arah depan rumah nenek, tante Dea teriak-teriak memanggil namaku.

"Vino sini dulu, sini ke depan," teriak tante Dea.

Aku yang mendengar tante Dea teriak, langsung bergegas ke depan rumah. Sesampainya di depan rumah, aku serasa melihat seorang cewek cantik bak bidadari yang umurnya mungkin seusiaku.

"Kenalin nih tetangga baru kita," ucap tante Dea sambil menyodorkan tanganku ke si cewek cantik.

Hal itu sontak membuatku jadi malu-malu kucing di depan si cewek.

"Hai, aku Raya," ucap si cewek cantik dengan lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun