3. Pengaruh Media Sosial: Kasus ini juga menunjukkan bagaimana media sosial dapat memperburuk keadaan. Sebelum kasus penganiayaan ini, Mario dikenal sering memamerkan gaya hidup mewah di platform media sosial. Ini menunjukkan adanya masalah dengan budaya hedonisme dan pamer kekayaan yang ditunjukkan oleh kalangan anak muda saat ini.
Aspek Kriminologis:
Dari perspektif kriminologi, perilaku agresif dan kekerasan yang dilakukan oleh Mario dapat dipandang sebagai manifestasi dari faktor-faktor lingkungan yang memengaruhinya. Beberapa teori yang dapat dikaitkan dengan kasus ini meliputi:
  - Teori Subkultur Kriminal: Tindakan Mario mungkin merupakan bagian dari subkultur di mana kekerasan dianggap sebagai cara untuk mempertahankan harga diri atau status sosial.
  - Teori Belajar Sosial: Mario mungkin belajar bahwa tindakan kekerasan adalah cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan konflik, khususnya jika di lingkungannya kekerasan dijadikan alat untuk memperlihatkan kekuasaan atau otoritas.
Kesimpulan:
Kasus Mario Dandy mencerminkan kompleksitas antara hukum, etika, dan sosial dalam masyarakat. Dari sudut pandang hukum, penganiayaan berat jelas merupakan pelanggaran yang serius dan harus diadili secara tegas. Dari perspektif sosial dan etika, kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan tanggung jawab moral, khususnya bagi keluarga yang memiliki akses ke kekuasaan. Selain itu, kasus ini juga membuka mata tentang bahaya pamer kekayaan dan budaya kekerasan yang mungkin berkembang di kalangan tertentu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI