Suatu pagi, dengan rasa penasaran yang sudah terpupuk sejak lama, saya datang ke sebuah aviari di kawasan Ancol, yaitu Jakarta Bird Land.
Kalau kau suka berwisata tentang hewan di Jakarta, khususnya burung, mungkin kau pernah mendatangi taman burung di TMII atau Ragunan. Jakarta Bird Land menambah daftar tersebut.
Jakarta Bird Land memiliki konsep yang berbeda dari "kandang burung" di Ragunan atau Taman Burung. Konsepnya kurang lebih sama dengan aviari Lembang Park and Zoo di Bandung.
Burung-burung dilepas dan dibiarkan bebas terbang di dalam aviari yang cukup luas. Burung-burung itu terbang hinggap di pohon atau kayu panjang yang sudah disediakan. Ada pula yang duduk beristirahat di tanah, juga ada yang berendam di kolam.
Ada burung-burung berukuran kecil, seperti nuri, parkit, jalak, dan conure. Ada burung-burung berukuran sedang ke besar, seperti macaw, kakatua, dan rangkong. Ada juga burung-burung yang bertipe air, seperti bebek mandarin, angsa hitam, pelikan, sampai bangau.
Dibantu penjaga, burung-burung kecil hinggap dan memakan kuaci di telapak tangan. Burung kecil itu tidak suka dibelai dan takut dengan tangan yang ingin menggapai.
Paling asyik memberi makan burung berukuran besar, seperti kakatua dan macaw. Bahkan, macaw mau hinggap di lengan dan bahu. Ia juga mau diusap-usap. Seperti saya, macaw juga suka di-puk-puk.
Kaki saya melangkah mengikuti jalur tracking yang sudah ada. Ia membawa saya pada titik-titik, seperti jalan setapak, jembatan kayu di atas kolam, sampai jalan di atas di semacam jalan layang.
Di jalan layang itu terdapat beberapa payung dengan rumah dan tempat makan burung. Jalan itu juga menyambung pada jembatan kaca yang berkapasitas untuk sepuluh orang. Dari atas sana, saya bisa melihat kawasan aviari lebih luas seperti pemandangan landscape.