Mohon tunggu...
Dimas Wijaya
Dimas Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNS

KKN Kelompok 39 Universitas Negeri Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNS Kenalkan Ecoprint sebagai Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK

1 September 2021   22:15 Diperbarui: 1 September 2021   22:27 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN UNS Kenalkan Ecoprint sebagai Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK (Sumber: Dokpri)

Jumat (20/8) KKN UNS Periode Juli-Agustus terbagi menjadi dua jenis KKN yang dilakukan secara luring dan semi luring. KKN UNS Kelompok 39 melakukan kegiatan secara semi luring yang berlokasi di dusun Blawong, Jogomertan, Kecamatan Petanahan. Kegiatan KKN ini dijalankan oleh 9 mahasiswa yang terdiri dari berbagai program studi, seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Biologi, Akuntansi, dan Seni Rupa.

Mahasiswa KKN bersama Ibu-Ibu PKK (Sumber: Dokpri)
Mahasiswa KKN bersama Ibu-Ibu PKK (Sumber: Dokpri)

Salah satu program kerjanya yaitu menyelenggarakan pelatihan ecoprint yang bertempat di Musholah Nurul Hikmah dan Ibu Suwarti. Ketua KKN Kelompok 39, Dimas Wijaya dalam kegiatan pelatihan ecoprint diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Jogomertan. Pelatihan ini dipandu langsung oleh seluruh mahasiswa KKN.


Menurut Azizah,

Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas ibu-ibu PKK di Desa Jogomertan dengan memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar rumah, pelatihan ecoprint ini sangat mudah dilakukan karena dalam proses pembuatannya menggunakan alat yang sederhana dan bahan yang mudah ditemukan.

Pelaksanaan Kegiatan (Sumber: Dokpri)
Pelaksanaan Kegiatan (Sumber: Dokpri)

Ecoprint merupakan salah satu teknik baru dalam dunia fashion yang memanfaatkan kekayaan tumbuhan sekitar. Pada dasarnya ecoprint ini adalah mencetak pola dari daun atau bunga ke kain dengan cara dipukul menggunakan palu (pounding) atau melalui pengukusan (steaming). Selain menggunakan daun atau bunga sebagai motifnya, ecoprint juga memanfaatkan pewarna alami seperti kayu secang, kayu teger, serbuk green tea dan sebagainya. Daun yang digunakan sebagai motif bisa dari daun jati, daun cemara, daun karsen, bunga kenikir, daun pepaya jepang, daun anggur, daun waru, daun kelor, daun akasia, daun kenikir, daun jarak, dan lain sebagainya.


Acara ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi yang pertama adalah menyampaikan materi dan tanya jawab yang diberikan oleh mahasiswa KKN UNS. Lalu sesi yang kedua adalah sesi praktik langsung cara pembuatan ecoprint yang dilakukan oleh peserta acara ini, yang dipandu oleh salah satu mahasiswa KKN UNS.


Pada saat pelatihan ecoprint, ibu-ibu sangat antusias dan tertarik untuk membuat produk ecoprint yang mampu menjadi trend fashion baru serta mampu menjadi produk baru pada bidang ekonomi kreatif di Desa Jogomertan.

ungkap Putri, mahasiswa KKN kelompok 39.


Pelatihan ecoprint mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara memproduksi dan memasarkan produk ecoprint, baik berupa taplak meja, baju, sepatu, maupun tas.
Namun lamanya proses pembuatan ecoprint menjadi hambatan dalam mengajarkan ecoprint kepada khalayak yang lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun