Mohon tunggu...
Dimas wijaya
Dimas wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - satu kalimat berjuta makna

Hobby ku menulis sebuah perjalanan ke hidupan aku kelahiran kota bandar lampung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ladang Amal Kita

2 April 2020   19:36 Diperbarui: 2 April 2020   19:38 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini,kita sebut saja,sedang dapat teguran atau bisa di bilang ujian dari Sang Pencipta.

setuju atau tidak nya itu kembali pada diri kita masing-masing.

sibuk bekerja,sibuk belajar dan lain lain.

terkadang hal itu sudah alasan yang begitu banyak kita ucapkan,sehingga waktu berkumpul bersama keluarga,berkumpul dengan saudara,bahkan untuk ibadah saja seakan tidak ada waktu nya.

bukan kah begitu ?

sibuk mengejar dunia nya masing-masing.

pagi di jadikan malam,malam di jadikan pagi.

bahkan demi mencapai suatu tujuan,kita melupakan hal yang terpenting.

Berdoa dan keluarga.

tidak semua memang,akan tetapi sebagian besar begitu.

lantas ketika masa untuk pulang,amal apa yang hendak kita bawa ?

apa harus menunggu tua ? baru ber amal ?

apa hidup kita sampai tua ?

sebagian besar orang pintar dalam memberi nasehat,apa mungkin hidup nya sudah benar ?

begitukan sebagian dalam benak fikiran kita ?!

mari sedikit kita renungkan,bagaimana bila tidak ada orang yang menasehati kita ?

bagaimana jika tiada orang yang perduli terhadap kita ?

apakah kita hidup tidak butuh orang lain ?

tidak usah di jawab,cukup kita rasakan

mari kita kembali pada pokok judul bacaan ini.

ladang amal kita

waw,tau kan ladang itu lumayan luas

seperti hal biasa nya,ketika kita menanam,kita butuh proses.

tidak ada yang instan.

begitu juga berbuat baik kepada orang,apa harus dengan orang kita perlakukan baik,lantas orang itu pasti membalas langsung ke baikan kita ?

hahaha,mungkin iya mungkin tidak.

kesimpulan nya lagi

apakah ketika menanam di ladang sebuah bibit anggur,dalam ladang tersebut tidak tumbuh rumput.

sekarang ini kita dapat ujian dari sang Pencipta,virus corona.

waw,sangat mengejutkan dunia

tapi kita lihat sisi positif nya.

itu bisa kita jadikan ladang amal.

bagaimana,mari kita bantu donasi yang kita mampu.

tidak bisa uang,bahan makanan pun bisa.

lantas bagaimana saya ingin membantu,tapi tidak punya uang atau bahan makanan ?

masih bisa kok.

cara nya bagaimana ?

kita ajak keluarga kita,saudara kita,teman kita tetap di dalam rumah.

tapi bagaimana kalau mereka kelaparan ?

bagaimana orang-orang yang harus kerja dahulu untuk dapatkan uang baru bisa beli bahan makanan ?

jangan takut,ALLAH selalu mencukupi tiap hidup umat nya.

bagaimana,mereka yang tidak kerja,harus bayar kontrakan ?

bagaimana,mereka yang tidak kerja,harus bayar angsuran kendaraan ?

pertanyaan-pertanyaan begini kan yang sedang terjadi ?

sama,saya juga mengalami ?

kita kembali pada keyakinan diri kita.

rejeki,kesehatan,sakit,mati,sudah ada mengatur.

tinggal bagaimana ke imanan mu di atas rasa syukur mu.

tiap nafas yang kau hirup bukan kah itu anugrah ?

jadi.

bagi kita yang punya harta lebih,bantulah sekitarmu dahulu,dari tetanggamu,saudaramu.

mari kita semua berlomba untuk beramal baik,berbuat sesuatu yang baik.

semoga dari perbuatan baik kita untuk mengajak mereka tetap di rumah,kita bisa memutus virus corona yang terjadi.

sisi positif lain,ke imanan kita menjadi lebih-lebih baik lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun