Mohon tunggu...
Dimas Prasetyo
Dimas Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Menulis adalah mengeluarkan energi yang negatif dalam diri dan dijadikan sebuah rangkaian kata yang menjadi kalimat per kalimat

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengapa Momen Pulang Kampung Begitu Ditunggu dan Menyenangkan

30 Mei 2019   13:53 Diperbarui: 30 Mei 2019   14:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi berkumpul bersama keluarga saat berlebaran  Foto: islami.co 

 

Mengapa saat ramadhan tiba dan akan datangnya idul fitri atau hari kemenangan yang dimana semua orang memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. Pulang kampung adalah sebuah tradisi bangsa indonesia saat lebaran tiba dan selalu menjadi ajang untuk berkumpul dengan sanak saudara tercinta dan momen pulang kampung juga amat menyenangkan, walau pulang kampung harus melewati perjuangan yang panjang, seperti harus membeli tiket dari jauh jauh hari bahkan 3 bulan sebelum puasa datang agar tidak kehabisan tiket, karena yang beli bukan cuma satu tempat duduk tapi juga untuk 1 keluarga yang mungkin itu sudah 5 bangku terisi, berdesakan dengan penumpang lainnya apabila kita menggunakan moda trasportasi umum.

Kenapa momen pulang kampung disambut sangat antusias oleh semua orang, karena bertemu dengan sanak saudara di kampung, kembali mengenang masa lalu disana kita bisa berbagi kisah selama berjuang di ibu kota. Senang rasanya bisa kembali bertemu dengan teman teman dan keluarga pastinya, sudah lama tidak pulang, banyak yang pulang juga karena beberapa faktor dan mengapa banyak yang memaksakan untuk tetap pulang kampung, walau keadaaan memang sedang tidak memungkinkan. 

ini ada beberapa faktor yang membuat orang orang antusias untuk pulang kampung bertemu sanak saudara dan keluarga.  

  1. Pulang kampung adalah salah satu jalan untuk bisa bersilahturahmi dan berkangen ria dengan benteng terakhir dalam hidup kita ketika sedang ada masalah, yaitu keluarga. Keluarga di kampung adalah alasan kita untuk berjuang membahagiakan mereka dan juga memberikan senyuman bersama dengan keluarga yang jauh, dan momen pulang kampung adalah refleksi kita untuk tetap berbakti kepada keluarga yang selalu mendoakan kita.  
  2. Pulang adalah momen menyenangkan, seperti kita saat masa kecil dahulu yang paling ditunggu saat sekolah adalah saat mendengar bel pulang. Mengapa kita sangat ingin pulang padalah kita baru sampai. Karena pulang adalah kita bisa melakukan semua hal yang kita mau dan juga ada keluarga pastinya yang menemani tanpa henti.  
  3. Pulang adalah untuk bisa meluruskan otot otot  yang sudah lelah bekerja selama berjam jam dan berhari hari, kita bukan lah robot, kita sebagai manusia punya hati nurani yang bisa sedih ketika tidak bertemu dengann orang yang kita sayang dan cintai, dan moment  pulang kampung sangat lah tepat. Contohnya kita bekerja dan bertemu orang rumah atau keluarga setelah lelah bekerja, namun rasa lelah itu hilang ketika sampai rumah bertemu dengan mereka yang menjadikan penyemangat hidup dalam berperang dengan dunia di luar sana. 
  4. Serta pulang adalah jalan untuk bisa saling berbagi cerita, layaknya kita berkumpul saja, mengapa kita masih berkumpul dan bertemu, mengapa tidak memakai skype atau video call saja, padahal itu semua bisa kita lakukan dengan cepat tanpa perlu pergi kemana mana. Tapi ketika kita bertemu langsung dan menyentuh orang orang yang kita sayang, kita bisa menjadi lebih peka terhadap mereka dan juga menjadi pelipur lara.  Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa dipisahkan oleh ruang, jarak dan waktu, secanggih apapun teknologi tidak bisa memisahkan manusia untuk mengobrol secara langsung, beda rasanya antara bertemu langsung dan dengan menggunakan teknologi untuk terhubung dengan orang lain.

Jangan lupakan orang rumah dan orang rumah selalu menunggu kita dirumah dengan setia setiap hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun