Mohon tunggu...
dimas riyantono
dimas riyantono Mohon Tunggu... -

Ini tulisan khayal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecenderungan Incest Pada Masa phallic

9 April 2015   20:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa phallic , tulisan ini adalah lanjutan dari dua tulisan saya sebelumnya tentang masa perkembangan.

Masa phalic sendiri berlangsung antara 3-6 tahun. Pada masa ini daerah erotis dan daerah kepuasan seorang anak berada pada daerah kelamin. Sang anak memiliki keinginan untuk incest dengan ibu. incest disini bukanlah keinginan untuk berhubungan badan dengan ibu, tetapi lebih kepada rasa ingin memiliki sang ibu melebihi sang ayah dan sang anak menganggap ayah adalah saingan yang memiliki otoritas untuk menghukumnya.

Rasa mencintai sang ibu dan membenci ayah disebut odipus complex. Dengan ketakutan terhadap ayah, hal ini menimbulkan keinginan untuk meniru ayah agar bisa memiliki ibu sepenuhnya dengan adanya persaingan tersebut anak lelaki memiliki kesadaran gender bahwa ia sama seperti ayahnya.

Sedangkan pada anak perempuan  kesadaran ayah sebagi saingan menyebabkan munculnya Penis envy dimana sang anak merasa ibu tidak adil karena apa yang dimiliki ayah tidak dimiliki olehnya. Rasa sayangnya dialihkan pada sang ayah untuk mempelajari apa yang dimiliki ayah tetapi tidak dimilikinya. Hal tersebut membuatnya sadar bahwa ia sama dengan ibunya dan berbeda dari sang ayah.

Pada masa ini semua kepuasan tertunda sepenuhnya karena telah timbul superego.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun