Mohon tunggu...
Dimas Surya hadi
Dimas Surya hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu komunikasi universitas kebangsaan republik indonesia

saya mahasiswa aktif semeter 5 jurusan ilmu komunikasi di universitas kebangsaan republik indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

banyak masyarakat tidak tahu tentang pemahaman akan gangguan kesehatan mental, sehingga sering kali di anggap hal yang sepele

27 Desember 2024   22:17 Diperbarui: 31 Desember 2024   09:44 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI GAMBAR ORANG DEPRESI. 

Gangguan bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi jutaan orang di dunia, ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem antara fase mania dan fase depresi. Pada fase mania, seseorang merasa sangat bersemangat, penuh energi, dan optimis, meskipun sering kali gelisah dan mudah tersinggung. Penderita pada fase ini cenderung bertindak impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Sebaliknya, dalam fase depresi, mereka merasakan kesedihan yang mendalam, kehilangan motivasi, merasa hampa, dan kesulitan dalam mengambil keputusan. Pergantian antara kedua fase ini memengaruhi pola pikir, perasaan, dan perilaku seseorang secara signifikan, sehingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

ILUS
ILUS

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan yang sering kali diabaikan atau dianggap sepele oleh sebagian besar masyarakat. Persepsi yang salah, stigma, dan kurangnya pemahaman mengenai kesehatan mental kerap membuat individu yang mengalaminya enggan mencari bantuan. Masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, atau psikosis, memiliki dampak serius terhadap kualitas hidup, baik secara pribadi maupun sosial.

Mengabaikan masalah ini dapat memperburuk kondisi seseorang, bahkan berujung pada konsekuensi fatal seperti keinginan untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengubah pola pikir, memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental. Dengan bersikap peduli dan tidak meremehkan, kita berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang inklusif, di mana setiap individu merasa didengar, dimengerti, dan didukung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun