Mohon tunggu...
Dimas Surya
Dimas Surya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik

SepakBola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi Gerakan One Love: Sejarah dan Polemik dalam Piala Dunia 2022

1 Desember 2022   11:20 Diperbarui: 1 Desember 2022   11:36 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 20 November 2022, telah resmi Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan di Qatar di buka. Tenntu Piala Dunia ini merupakan salah satu ajang pesta olahraga dalam Sepakbola. Namun piala dunia saat ini muncul sekali polemik yang muncul, mungkin salah satunya ialah Aksi Gerakan One Love atau aksi kampanye LGBTQ.

Isu ini sangat santer karna akibat larangan Fifa untuk menggunakan ban Kapten One Love. Bagaiamana ban kapten yang berbentuk Pelangi dengan tulisan One Love dengan angka satu nya tersebut dilarang oleh Fifa. Fifa tidak semata -- mata melarang begitu saja, akan tetapi melihat bahwa Qatar sebagai tuan rumah sangat menetang LGBT Fifa menghormati aturan dan perundang -- undangan yang ada di Qatar. Fifa mengancam apabila ada pemain yang menggunakan bak kapten tersebut maka akan dapat Kartu Kuning.

Aksi dukungan Gerakan One Love ini dimulai pada tahun 2020 oleh Asoosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) yang mempunyai tujuan mengutuk segala bentuk diskriminasi baik yang berkenaan dengan ras, warna kulit, orientasi seksual, budaya, gender dan usia.

Namun akibat dari larangan tersebut terdapat banyak komentar dari para negara eropa yan ingin memakai ban kapten Pelangi tersebut. Salah satunya ialah Jerman bagaiaman hal itu menjadi yang menarik bagaiaman pada sesi foto sebelom pertandingan Jerman melakukan gestur satu tangan mereka di depan mulut sebagai aksi protes keapada FIFA yang dianggap sudah mengbungkam aski berekspresi. Hal itu pun dilakukan oleh Menter Federal Dalam Negri dan Komunitas Jerman, Nancy Faeser. Bagaimana ia dating menonton pertandingan Jerman vs Jepang dengan mengnuakan Ban kapten One Love di sebalah Presiden FIFA, Gianni Infatino. Bahkan ada Suporter yang turun ke Stadion menggunakan terjun Payung dengan Bendara Berwarna Pelangi sebagai bentuk Kampanye One Love.

Sejarah dari Gerakan One Love

Mungkin masih banyak yang bertanya tentang awal mula One Love yang menjadi trending di Piala Dunia 2022. Sebenernya One Love ini berasal dari Jamaika sebagai bentuk ekspresi persatuan dan inklusi / Gerakan mendukung Pluralisme  Gerakan ini sering dingunakan oleh Rastafarian sebagai symbol persatauan. Gerakan One Love ini di Pelopori oleh Marcus Garvey, seorang aktivis hak -- hak sipil kulit hitam yang memperkenan Gerakan ini pada abad ke -- 19 Bagaimana Marcus Garvey sedang berpidato pada suatu momen. Pada pidatonya ia berteriak "One Love" yang akhirnya menjadi populer bagaimana istilah ini dibawa oleh band Reggae Bernama The Waillers dan masuk kedalam liriknya dan Bob Marley yang menjadi lengenda musik Reggae tersebut kemudian merilis ulang lagu the Wailers.

Namun karena perkembangan isitilah One Love justru indentik dengan Gerakan LGBT bagaiaman negara negara barat seperti Eropa dan Amerika rajin mengkampenyakan istilah ini dengan symbol kebebasan kaum LGBT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun