Mohon tunggu...
Dimas Sumarsono
Dimas Sumarsono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

blog: http://uikpokpok.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

(Mungkin) Dunia Bisa Berakhir Seperti Ini

7 Januari 2014   10:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:04 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak cara agar dunia yang kita tinggali ini bisa berakhir, hancur dan tamat. Diantaranya sudah seringkali diangkat menjadi tema film-film besar Hollywood seperti bencana alam yang dhasyat, jatuhnya meteor raksasa, inti bumi yang berhenti berputar, dan serangan nuklir. Tapi tidak sampai disitu saja, bahkan ada yang nyeleneh seperti serangan dari makhluk luar angkasa, dan serangan virus mematikan yang berefek menjadikan manusia menjadi mayat hidup yang memakan manusia lainnya.

Namun dari sekian banyak ide atau cara tersebut, saya mempunyai pandangan sendiri bagaimana dunia ini berakhir. Saya lebih menyukai pandangan yang saya beri nama teori kelinci idiot. Kelinci idiot ini adalah konotasi dari manusia-manusia yang memiliki tingkat kepandaian rendah akan menguasai dunia. Bagaimana ini bisa terjadi? Saya akan mencoba menjelaskan sebagai berikut:

Dimasa sekarang, manusia-manusia yang memiliki kepandaian tinggi cenderung memilih untuk giat bekerja, mementingkan karier mereka dan sibuk dengan berbagai penelitian demi masa depan yang cerah bagi umat manusia dengan penemuan-penemuan yang mengagumkan. Sangking sibuknya, mereka sampai memilih menunda atau bahkan untuk tidak menikah. Jikapun menikah, jumlah keturunan mereka sangat minim. Ini berbanding terbalik dengan manusia-manusia yang memiliki tingkat kepandaian rendah. Manusia-manusia ini memiliki pola hidup yang simple, tidak banyak tekanan, kebanyakan sebagai masyarakat kelas dua, dan lebih senang hubungan sosial. Manusia-manusia golongan ini cenderung memiliki jumlah keturunan yang sangat banyak, biasanya lebih dari tiga anak keatas.

ilustrasi, The Evolution of Man? sumber gambar

Dalam perjalanan waktu, tingkat populasi dan hukum alam berjalan sinergis, siapa yang mayoritas akan mengalahkan minoritas. Manusia-manusia yang berintelegensi tinggi semakin menyusut, kualitas pendidikan menurun, dan akhirnya punah karena tidak ada penerus yang mampu. Karena sebelumnya keturunan mereka yang sangat minim. Semua peran-peran yang lowong tersebut akhirnya diisi oleh manusia-manusia dengan tingkat kepandaian kurang.

Akhirnya, berpuluh-puluh hingga beratus tahun berikutnya, dunia yang kita anggap semakin maju malah semakin mundur. Ibarat grafik, garis akan melengkung menurun jauh kebawah hingga ketitik nol. Keadaan-keadaan dunia pada waktu itu bisa digambarkan sebagai berikut:

1.Bahasa dan kosa kata yang baik dan benar berubah menjadi bahasa jalanan, slang, atau gaul.

2.Tata cara berpakaian seperti tidak berpakaian.

3.Kondisi kebersihan lingkungan yang sangat parah, karena sampah berserakkan dimana-mana khususnya sampah yang tidak bisa terurai oleh alam.

4.Air bersih menjadi langkah karena tercemar.

5.Hutan hilang, terganti oleh pemukiman manusia.

6.Makanan sehat hilang, berganti menjadi makanan junk food atau rendah gizi.

7.Pendidikan bukan menjadi yang utama lagi, bahkan hilang.

8.Para pemimpin cenderung tidak mengerti apa yang harus dipimpin, sehingga keadaan menjadi asal-asalan tidak terarah.

9.Kehidupan jauh lebih damai dan tentram, karena orang-orang senang menghabiskan waktu untuk bercengkrama, bergosip, dan tertawa ria. Biasanya saling menertawakan hal-hal yang tidak penting atau bodoh.

Jika sudah sampai waktu berakhir, populasi manusia tidak bisa ditekan, dan akhirnya manusia-manusia akan membunuh dirinya sendiri. Manusia-manusia itu tidak mempunyai pengetahuan lagi. Dunia pun menjadi rusak, tidak bisa diperbaiki lagi. Dan kiamat pun terjadi, manusia musnah karena tidak bisa mengurusi dirinya sendiri, apalagi merawat alam lingkungannya. Sehingga dunia yang sudah sakit akhirnya mati, dan berakhir.

Begitulah teori yang saya ungkapkan, semua itu bisa saja terjadi tanpa kita sadari. Terlepas dari semua hal, ada satu hal yang pasti yaitu "semua yang mempunyai awal pasti mempunyai akhir". Tinggal prosesnya saja yang menunggu waktu.

*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun