Mohon tunggu...
Dimas Sumarsono
Dimas Sumarsono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

blog: http://uikpokpok.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Untuk Bumi yang Lagi Bersedih

3 September 2013   00:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:27 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tahu matahari itu juga termasuk bintang bukan?
Bintang yang dekat dengan kamu…
Dan, kamu menjadikan ia pusat untuk di kitari…
kamu sangat bergantung akan hal itu.

Tapi bila matahari itu terbenam, ada satu lagi benda langit yang bercahaya.
Bukan termasuk bintang, tapi dia bercahaya meskipun itu bukan berasal dari dirinya.
Benda itu, meskipun dia… akh, sangat kau remehkan.
Tapi dia selalu ada, bahkan lebih dekat dari matahari.

Satu yang spesial, dia mendedikasikan kamu sebagai pusatnya.
Wajahnya pun sangat manis, awal-awal dia tidak terlihat,
Kemudian dia mulai tersenyum berbentuk sabit,
Lama-lama makin tertawa, hingga akhirnya
Dia riang membulat utuh…

Jika mataharimu mulai acuh, benda itu yang bernama bulan akan tidak acuh.
Mulai sekarang carilah bulan.
Aku yakin, didekat-dekat kita, didekat-dekat kamu
Ada bulan.

Dia tidak sempurna, tapi berusaha kuat disempurnanya diri kamu.
Bulan adalah bulan, benda langit yang bermimpi menjadi bintang,
Agar kamu tetap kuat, dan hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun