Kamu tahu matahari itu juga termasuk bintang bukan?
Bintang yang dekat dengan kamu…
Dan, kamu menjadikan ia pusat untuk di kitari…
kamu sangat bergantung akan hal itu.
Tapi bila matahari itu terbenam, ada satu lagi benda langit yang bercahaya.
Bukan termasuk bintang, tapi dia bercahaya meskipun itu bukan berasal dari dirinya.
Benda itu, meskipun dia… akh, sangat kau remehkan.
Tapi dia selalu ada, bahkan lebih dekat dari matahari.
Satu yang spesial, dia mendedikasikan kamu sebagai pusatnya.
Wajahnya pun sangat manis, awal-awal dia tidak terlihat,
Kemudian dia mulai tersenyum berbentuk sabit,
Lama-lama makin tertawa, hingga akhirnya
Dia riang membulat utuh…
Jika mataharimu mulai acuh, benda itu yang bernama bulan akan tidak acuh.
Mulai sekarang carilah bulan.
Aku yakin, didekat-dekat kita, didekat-dekat kamu
Ada bulan.
Dia tidak sempurna, tapi berusaha kuat disempurnanya diri kamu.
Bulan adalah bulan, benda langit yang bermimpi menjadi bintang,
Agar kamu tetap kuat, dan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H