Mohon tunggu...
Dimas Sentiko
Dimas Sentiko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022

Mahasiswa sedang menempuh program studi S-1 Teknik Sipil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melalui KKN, Mahasiswa UNDIP Edukasi Warga Desa Lengkong terkait Pencegahan Stunting

11 Agustus 2022   19:03 Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:14 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lengkong, Kabupaten Tegal (11/08/2022) -- Stunting merupakan sebuah fenomana yang kasusnya banyak terjadi di Indonesia. Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dan disebabkan oleh pemenuhan gizi yang buruk, infeksi yang intens dan dengan frekuensi berulang kali, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai (Who.int). 

Berdasarkan data dari hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Kabupaten Tegal mencapai angka 28,1 persen pada jumlah kasus stunting. Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Tegal sendiri kasus stunting masih cukup banyak ditemui dan tergolong tinggi.

Maraknya kasus stunting ini, juga menarik perhatian LPPM Universitas Diponegoro, sehingga menjadikan Stunting sebagai salah satu tema utama pada kegiatan KKN Tim 2 Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022. 

Kali ini Dimas Sentiko, bersama teman-teman kelompok 2 KKN Tim 2 Universitas Diponegoro membuat program untuk membantu mengurangi jumlah kasus stunting yang ada di Desa Lengkong, Kabupaten Tegal. Program ini tentunya juga mendukung program SDGs Nomor 3 tentang Good Health and Well-Being.

Gambar 2: Edukasi Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi ke Siswa Sekolah Dasar di Desa Lengkong/dokpri
Gambar 2: Edukasi Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi ke Siswa Sekolah Dasar di Desa Lengkong/dokpri

Program edukasi terkait stunting yang dirancang oleh Dimas Sentiko, dan teman-teman kelompoknya memiliki 2 sasaran, yakni ibu-ibu warga Desa Lengkong dan anak-anak SD setempat. 

Untuk ibu-ibu, program edukasi dilakukan dengan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas posyandu, seperti mengisi dan memberi penyuluhan terkait stunting di kelas balita, pembuatan poster yang nantinya bisa dipakai untuk edukasi stunting di posyandu yang ada di Desa Lengkong. 

Untuk anak-anak SD, program disusun dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga Kesehatan alat reproduksi, dan motivasi "Aku dan Impianku" dengan tujuan memberikan stimulus agar berani meraih cita-cita setinggi-tingginya dan secara tidak langsung mampu menekan jumlah kelahiran stunting yang diakibatkan pernikahan dini.

Gambar 3: Edukasi dan Penyuluhan Pencegahan Stunting di Kelas Balita Posyandu di Desa Lengkong/dokpri
Gambar 3: Edukasi dan Penyuluhan Pencegahan Stunting di Kelas Balita Posyandu di Desa Lengkong/dokpri

Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tanggal 13 Juli 2022, yang dilaksanakan di beberapa posyandu yang terletak di Desa Lengkong dan beberapa Sekolah Dasar serta Madrasah. Target siswa-siswi yang dituju untuk program ini adalah yang berusia 10-13 tahun dimana masa pubertas sudah dialami oleh mereka. 

Dengan adanya program ini, diharapkan ibu-ibu warga Desa Lengkong mengetahui stunting dan bagaimana menjauhkan stunting ataupun mencegahnya demi pertumbuhan dan perkembangan buah hati yang sehat. 

Selain itu, diharapkan pula anak-anak yang akan memasuki masa remaja di Desa Lengkong, juga mengetahui pentingnya menjaga Kesehatan alat reproduksi, serta meraih cita-cita setinggi mungkin dan menghindari pernikahan dini yang bisa mengakibatkan kelahiran stunting.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun