Dari beberapa pendapat di atas terlihat bahwa dalam dunia pendidikan, literasi memiliki fungsi yang sangat penting. Pendidikan di Indonesia kurang mengedepankan literasi. Â Pemerintah melalui kementerian pendidikan sebenarnya sudah mempunyai program yang dikenal dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Hanya saja program ini belum berjalan secara maksimal, karena para pelakuknya yaitu para guru perlu diliterasikan lebih dahulu.
Jika para guru sudah terbiasa dengan literasi, biasa menyimak, membaca, dan menulis maka program literasi akan berjalan dengan baik. Literasi dapat dilakukan melalui tahapan pembiasaan, pembudayaan, dan pembentukan karakter. Tidak ada seseorang yang berakarakter literasi tidak biasa membaca, dan semua membutuhkan waktu.
Litrasi dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing:
1. Literasi Dasar (baca tulis)
2. Literasi Digital (penggunaan IT)
3. Literasi Numerasi (cara  berfikir yang logis, analisis, dan terstruktur)
4. Literasi finansial (penggunaan keuangan)
5. Literasi Saint (kemampuan untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan, dan menemukan ilmu pengetahuan)Â
6. Literasi Budaya dan Kewargaan (budaya dan cinta tanah air)
Semua harus melalui sebuah evaluasi literasi, mulai bagaimana kemampuan menyimak dan berbicara dengan menguji menceritakan kembali apa yang dibaca. Menceritakan dengan bahasa sendiri, keterampilan bahasa memang merupakan dasar Ilmu Pengetahuan di samping Matematika dan IT.