Mohon tunggu...
Dimas Sadiman
Dimas Sadiman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sebagai penulis dan peduli dengan berbagai konten lokal. Saat ini sebagai owner dari penerbit anugrah jaya Palembang. Ketua IKAPI Sumsel, dan menulis diberbagai penerbit mayor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Hebat, Menghasilkan Peserta Didik Hebat untuk Indonesia Kuat

25 November 2024   10:47 Diperbarui: 25 November 2024   12:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Budaya Membaca (Apa Kabarmu Gelas?) 

Tulisan ke-5 dari 5 Tulisan

Kurikulum bukan masalah utama pendidikan di Indonesia.

"Selamat Hari guru, Guru Hebat Indonesia Kuat"

Selamat hari Guru Nasional, hari ini 25 November 2024, sekaligus sebagai HUT PGRI ke-79. Artinya Hari guru sudah cukup dewasa bahkan sudah tua. Hari Guru Nasional 2024 merupakan momentum untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Setiap tahun pasti slogan meningkatkan mutu pendidikan. Hanya saja seringkali antara slogan dan tindakan di lapangan tidak sinkron. Setelah dibicarakan para pelaku pendidikan mulai dari Bupati/Gubernur, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi, Guru dan Sarana. Pada tulisan akhir ini akan dibahas penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya literasi di dunia pendidikan.

Jika berkaca dengan negara-negara maju dalam sisi teknologi maka seiring dengan kemajuan mutu pendidikan di negara tersebut. Salah satu yang penting menurut PISA adalah literasi. Literasi setiap tahun menjadi barang yang paling sering kita dengar. Tetapi gerakan literasi seringkali timbul tenggelam. Orang-orang yang konsisten dalam literasi kadang tidak dapat menembus birokrasi pemerintah yang cukup pelik. 

Literasi (Keaksaraan) adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membuat, berkomunikasi, dan menghitung, menggunakan bahan cetak dan tertulis yang terkait dengan berbagai konteks. Keaksaraan melibatkan kontinum pembelajaran dalam memungkinkan individu untuk mencapai tujuan mereka, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka, dan untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam komunitas mereka dan masyarakat yang lebih luas "(Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Menurut Perdana Menteri Inggris "Saya punya tiga prioritas kerja sebagai Perdana Menteri, yaitu: PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, DAN PENDIDIKAN.

Jika budaya literasi salah satunya membaca buku sudah menjadi budaya, maka proses pembelajaran di sekolah berjalan dengan baik dan mudah. Karena anak-anak akan belajar secara mandiri, untuk menambah pengetahuannya.

Menurut Dr. Roger Farr, "MEMBACA ADALAH JANTUNGNYA PENDIDIKAN". Tanpa membaca pendidikan akan 'mati'.  Membaca merupakan batu loncatan bagi keberhasilan di sekolah dan dalam kehidupan kelak dalam masyarakat. Tanpa kemampuan membaca yang layak, keberhasilan di sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi adalah tidak mungkin.

Sumber: Budaya Membaca (Apa Kabarmu Gelas?) 
Sumber: Budaya Membaca (Apa Kabarmu Gelas?) 

Menurut Glenn Doman, pakar pendidikan mengatakan: Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun