Dunia pendidikan kita semakin hari semakin meriah. Sebagai upaya untuk menjadikan sekolah menjadi tempat yang menyenangkan. Usaha usaha ini harus kita hargai sebagi upaya untuk peningkatan mutu pendidikan.Â
Tetapi Ada hal penting yang meski harus selalu didorong pada setiap kurikulum. Apapun  jenis kurikulum yang digunakan harus mendorong agar peserta didik menjadi cerdas atau literat.Â
Seseorang dikatakan cerdas jika mempunyai banyak pengetahuan, keterampilan, dan me, punyai sikap yang sesuai dengan  lingkungan.Â
Maka kecerdasan  ini harus menjadi prioritas dalam  semua jenjang pendidikan. Karena me didik atau mengajar pada dasarnya adalah mengupah saron tidak tahu menjadi tahu, dari tidak sopan menjadi sopan, dari tidak terampil menjadi terampil, dst.Â
Semua dapat dilakukan dengan membiaskan agar peserta didik mempunyai kesadaran agar dapat me literasi dirinya sendiri. Membaca, mempelajari, memahami, dan mengisi dirinya dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau attitude.Â
Semua harus dibangun berdasarkan atas kesadaran bahwa semua untuk diri sendiri bukan untuk orang lain. Sehingga semua proses pembelajaran dilakukan dengan penuh kesadaran.Â
Semua itu adalah literasi, bisa dengan buku, video, belajar secara langsung dari sumbernya, belajar dari guru, lingkungan, dan berbagi sumber belajar yang ada.Â
Memastikan agar anak anak terbiasa membaca dan memahami apa yang dipelajari merupakan n komponen penting dalam pendidikan. Itulah literasi. Apapun jenis kurikulumnya tidak akan pernah mampu mengubah wajahnya pendidikan kita tanpa literasi yang baik. Baik para guru, peserta didik, dan semua yang terlibat dalam dunia pendidikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H